Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Dihuni Wajah-wajah Lama, Peningkatan Kinerja DPR Dinilai Sulit Terjadi

Kompas.com - 23/04/2019, 15:15 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai, sembilan partai politik yang dinyatakan lolos versi hitung cepat pemilihan legislatif (Pileg) 2019 tak akan memberikan perubahan yang signifikan dalam peningkatan kinerja parlemen.

"Sembilan parpol yang lolos itu ke semuanya, kecuali Hanura, merupakan parpol penghuni parlemen lama. Maka, harapan akan munculnya perubahan di parlemen mendatang tak cukup signifikan," ujar Lucius kepada Kompas.com, Selasa (23/4/2019).

Baca juga: Imbauan Setara Institute untuk Elite Parpol setelah Pemilu 2019

 

Menurutnya, tidak ada aura baru karena parlemen periode 2019-2024 kembali dihuni parpol lama. Kesuksesan DPR dinilai sangat tergantung dari semangat dan kepentingan parpol.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus saat ditemui di kantor Formappi, Matraman, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018). KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus saat ditemui di kantor Formappi, Matraman, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018).

 

Sebab, lanjut Lucius, parpol merupakan pengendali utama aksi anggota DPR. Jika parpol lama mengabaikan aspirasi rakyat dan tidak bekerja maksimal, maka tak ada jaminan DPR baru akan berkineria lebih baik dari sebelumnya.

"Parlemen baru juga nampaknya akan didominasi oleh anggota petahana DPR. Mekanisme alokasi kursi dengan sistem sainte lague dengan segala proses internal partai nampaknya akan memberikan ruang bagi caleg petahana untuk kembali melenggang ke Senayan," paparnya.

Baca juga: Hasil Quick Count Pileg 2019 Indikator: 9 Parpol Lolos ke Senayan

 

Jika partai dan anggotanya didominasi wajah lama, kata Lucius, maka harapan kinerja DPR untuk lebih baik nampaknya akan sulit terjadi.

Seperti diketahui, dalam hasil hitung cepat Pileg 2019, contohnya versi Lembaga Indikator Politik Indonesia, ada sembilan partai politik yang lolos ambang batas empat persen.

Baca juga: Perbandingan Suara Parpol Pemilu 2019 dengan 2014, Data Quick Count Litbang Kompas 87 Persen

Sembilan parpol tersebut, yakni PDI-P meraih 18,89 persen; Gerindra (12,68), Golkar (11,8), PKB (10,14), Nasdem (9,05), PKS (8,18), Demokrat (7,63), PAN (6,56), dan PPP (4,4).

Sementara itu, parpol yang tidak lolos ke Senayan adalah Partai Perindo dengan 2,68 persen, Berkarya (2,37), PSI (2,03), Hanura (1,74), PBB (0,93),Garuda (0,62), dan PKPI (0,28).

Kompas TV Bagaimana partai politik menanggapi hasil pemilu 2019? Apakah efek ekor jas dari pilpres juga dirasakan oleh partai-partai itu? Simak dialognya bersama Wakil Sekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, Ketua DPP Parta Gerindra Ahmad Riza Patria, dan analis politik UIN Syarief Hidayatullah Adi Prayitno berikut ini. #Pileg2019 #Pemilu2019 #Parpol2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com