BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo ikut turun tangan atas masih lesunya nilai investasi dan ekspor di Indonesia.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Bogor, Selasa (23/4/2019) pagi.
Di depan seluruh Menteri Kabinet Kerja, Jokowi untuk kesekian kalinya menekankan mengenai reformasi struktural di birokrasi pemerintahan yang kerap kali menjadi penghambat daya saing Indonesia.
"Berkaitan dengan reformasi struktural, reformasi di birokrasi kita dalam rangka memperbaiki sistem, dalam rangka meningkatkan daya saing terutama yang berkaitan dengan perizinan, investasi, ekspor, betul-betul ini semua kementerian," kata Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi: Kurangi Belanja Barang Sebanyak-banyaknya
Khusus untuk Mendagri, Jokowi meminta agar ia turut menekan kepala daerah agar melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ekspor dan investasi di wilayahnya.
"Kemendagri yang berkaitan dengan daerah juga agar diberikan tekanan-tekanan. Sekali lagi, kunci kita itu ada di sini (investasi dan ekspor)," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Prioritas Utama Semua Kementerian adalah Pembangunan SDM
Jokowi menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan meningkat apabila persoalan hambatan investasi dan upaya untuk menggenjot ekspor tidak dilakukan.
"Jangan berharap pertumbuhan ekonomi kita semakin meningkat karena perbaikan iklim investasi dan ekspor itulah menjadi kunci pekerjaan kita semuanya. Jangan terjebak pada rutinitas. Kita tahu semua kuncinya ada di situ," kata dia.