MANADO, KOMPAS.com - Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terus mengeluarkan asap.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat secara visual gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
"Kawah utama (selatan) mengeluarkan asap bertekanan kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah. Sedangkan, kawah dua (utara) juga mengeluarkan asap putih tebal, dengan tekanan gas kuat tinggi lebih kurang 50 meter," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (22/4/2019).
Baca juga: Aliran Lava Gunung Karangetang Mengarah ke Sungai Batu Awang dan Kahetang
Menurut Hendra, wajar jika gunung api aktif sering mengeluarkan asap.
"Walaupun level I atau level normal. Itu bisa karena air tanah di dalam gunung yang terpanaskan jadi uap air, bisa juga oleh karena gas vulkanik SO2," ujarnya.
Saat ini, tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih pada level III atau siaga.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi antar lain warga dan pengunjung tidak mendekati dan melakukan pendakian serta tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua dan kawah utama.
Aktivitas juga tidak boleh dilakukan di wilayah area perluasan sektoral dari kawah dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 kilometer, yaitu wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Saboang.
Baca juga: Gunung Karangetang Alami Gempa Fase Banyak dan Vulkanik Dangkal, Ini Rekomendasi PVMBG
Selain itu, warga di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, untuk mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
"Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.