Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Klaim Menang 62 Persen, Prabowo Tinggalkan Kertanegara

Kompas.com - 17/04/2019, 22:32 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai mengklaim menang Pilpres 2019, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meninggalkan kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019) malam.

Pantauan Kompas.com, Prabowo meninggalkan kediamannya sekitar pukul 22.10 WIB menumpang Alphard putih. Informasi yang dihimpun, Prabowo pulang ke rumahnya di Bojong Koneng, Bogor.

Saat keluar rumah, Prabowo disambut antusias oleh para pendukungnya yang ada di luar rumah.

Baca juga: Di TPS Wali Kota Semarang Menjoblos, Jokowi Ungguli Prabowo Telak

Mereka berteriak 'Prabowo presiden' berulang kali. Setelah Prabowo pergi, satu per satu para elite parpol koalisi dan tim pemenangan juga meninggalkan kediaman Prabowo.

Meski kalah di hitung cepat 10 lembaga, Prabowo mengklaim menang dengan suara 62 persen. Klaim kemenangan itu ia sampaikan dihadapan awak media dan para pendukung di depan rumahnya di Kertanegara.

Angka 62 persen itu berdasarkan hasil real count atau hitung manual yang dilakukan tim di lebih dari 320.000 TPS atau sekitar 40 persen dari total seluruh TPS di Indonesia.

Prabowo meyakini angka tersebut tak akan berubah banyak.

Baca juga: Ada di Rumah Prabowo, Mengapa Sandiaga Tak Keluar dan Ikut Rayakan Klaim Kemenangan?

"Bisa naik 1 persen, bisa turun 1 persen. Tapi hari ini kita berada di 62 persen," kata Prabowo disambut teriakan riuh para pendukungnya.

Usai menyampaikan keterangannya, Prabowo pun langsung sujud syukur. Namu, tak terlihat Sandiaga Uno mendampingi Prabowo saat merayakan klaim kemenangannya. Padahal, Sandiaga disebut berada di dalam rumah Prabowo.

Kompas TV Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan keterangan persnya di kediamannya di Prabowo, Rabu (17/4). Dalam keterangan persnya, Prabowo meminta seluruh pendukung Prabowo-Sandi untuk benar-benar menjaga ketertiban, kedamaian, jangan terpancing provokasi. Prabowo menyebut, Koalisi Adil Makmur, Prabowo-Sandi, dan semua relawan tidak ingin Indonesia terpecah belah. Menurutnya, ia justru ingin mempersatukan dan tidak akan menggunakan cara-cara di luar hukum karena Prabowo-Sandi sudah menang. #PrabowoSubianto #PrabowoSandiaga #Pemilu2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com