JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat Pemungutan Suara (TPS) 012 Guntur Rumah Tahanan (Rutan) K-4 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menutup pemungutan suara sekitar pukul 13.00 WIB.
Dari sekitar 65 tahanan KPK, hanya 36 orang yang menggunakan hak suaranya.
"Total tahanan yang menggunakan hak pilih 36 orang dari total 65 yang tercatat," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam keterangan tertulis, Rabu (17/4/2019).
Febri mengatakan, sebanyak 10 tahanan dari rutan C-1 KPK menggunakan hak pilihnya. Sementara itu, dari 26 tahanan di Rutan Pomdam Jaya Guntur, ada 21 orang yang menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2019.
Baca juga: Kata Idrus Marham Usai Mencoblos di Rutan KPK
Di Rutan K-4 ada 5 tahanan yang menggunakan hak pilih. Kelima tahanan itu adalah perempuan.
"Tahanan pria tidak ada yang menggunakan hak pilih, tercatat 22 orang," Kata Febri.
Sementara itu Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Guntur, Handoko Sumantri mengatakan, TPS 012 di Rutan K-4 Guntur bukan merupakan TPS mandiri, melainkan menyatu dengan TPS warga, yaitu TPS 12.
TPS 12 terletak di depan Posyandu Dahlia, Setiabudi, Jakarta.
Menurut dia, hasil pemungutan suara di Rutan K-4 KPK akan disatukan dengan TPS 12 yang berada di depan posyandu tersebut.
"Mereka akan melakukan penghitungan bersama dengan pemungutan suara yang berada di TPS 12. Ini (hasil pencoblosan di rutan KPK) akan kita bawa semuanya, dalam hal ini ke TPS 12 berbarengan," kata dia.
Baca juga: Tingkah Para Tahanan KPK Saat Nyoblos, dari Unjuk Borgol hingga Teriak Prabowo
Menurut dia, pembukaan TPS di Rutan K-4 KPK ini merupakan bentuk kerjasama KPU dan KPK untuk memfasilitasi tahanan menyalurkan hak pilihnya.
Beberapa tahanan KPK yang ikut mencoblos, seperti anggota DPR Bowo Sidik Pangarso, mantan Sekjen Golkar Idrus Marham, Bupati Mesuji Khamami, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muafaq Wirahadi hingga Direktur Utama PT Wijaya Kusuma Emindo (WKE) Budi Suharto.