JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menilai, ancaman terbesar yang sedang dihadapi Indonesia saat ini adalah intoleransi. Ancaman tersebut dinilai bisa merusak persatuan masyarakat yang beragam.
"Kita ingin selamatkan bangsa ini dari ancaman terbesar yang kini ada, yaitu ideologi ekstrem dan intoleransi," ujar Grace dalam pidato politik bertajuk "Sekarang atau Tidak Sama Sekali" di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2019).
Grace menambahkan, seluruh kader PSI ingin menumbuhkan harapan dan kesadaran persatuan bangsa. Kepentingan bersama harus diprioritaskan oleh sebuah negara.
Baca juga: Menurut LSI, Ini Penyebab Elektabilitas PSI Stagnan di Bawah 1 Persen meski Gencar Kampanye
Grace yakin intoleransi dapat dibendung dan PSI mampu menyelamatkan persatuan masyarakat.
"Bahwa perbaikan politik itu bukan sesuatu yang mustahil. Kita yakin perbaikan politik dan menyelamatkan demokrasi dan toleransi bangsa ini," paparnya.
Ia menyebutkan, intoleransi dan ideologi ekstrem bisa membuat Indonesia menuju perpecahan seperti masyarakat di Irak dan Suriah. Mantan pembaca berita di stasiun televisi swasta ini menegaskan, dalam Pemilu 2019, PSI akan memperjuangkan nasionalisme untuk mengikis ancaman persatuan.
Baca juga: Caleg PSI yang Digugat Rp 302 Miliar Sah Nyalon jika Tak Ada Laporan ke Bawaslu
"PSI berdiri atas asas nasionalisme dan akan perjuangkan prinsip-prinsip kebangsaan. Partai ini adalah antitesis terhadap partai agama yang hanya memperjuangkan kepentingan kelompoknya sendiri," tegas Grace.
PSI, lanjutnya, akan berjuang mempertahankan keragaman yang ada di masyarakat. Ia ingin membendung kekuatan kelompok ideologi ekstrem dan intoleransi.