JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menyerukan kepada para pengurus dan anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk netral dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
"Jika Allah berkehendak mohon kami dibentengi tata kelola yang baik untuk menunjukkan komitmen kami. Soal netralitas BUMN kami juga setuju," ujar Sandiaga saat menemui Federasi Serikat Pekerja BUMN di Resto Batik Kuring SCBD, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Sandiaga menambahkan, dalam Pilpres 2019, jika ada mobilisasi yang dikerahkan oleh oknum manapun, hal itu sangat tidak dibenarkan dengan dalih apapun.
Baca juga: Menteri Rini: HUT BUMN Bukan Kampanye Terselubung
BUMN, lanjutnya, adalah badan usaha milik rakyat yang harus profesional. Jika ada tindakan yang menyimpang dari BUMN, maka harus diluruskan.
"BUMN harus tunjukkan profesionalitasnya. Tindakan menyimpang harus diluruskan dan mendorong pilar ekonomi. Di atas semuanya, BUMN harus menjadi sistem ekonomi bangsa," paparnya.
Sebelumnya, terdapat isu yang tersebar luas di media sosial beberapa hari ini soal tuduhan adanya pengerahan massa pada acara perayaan ulang tahun BUMN yang direncanakan pada 13 April 2019 untuk kampanye politik salah satu pasangan calon.
Ketua Forum Humas BUMN Rohan Hafas menampik atas informasi tersebut.
"Isu tersebut terlalu mengada-ada," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Baca juga: BUMN: Kalau 3 Juta Pegawai dan Keluarga Kumpul, Mungkin Bikin Panik...
Sebab, menurut Rohan, 13 April memang hari tanggal berulang tahunnya Kementerian BUMN. Jadi bukan karena ada kampanye salah satu paslon.
Oleh karena itu, kata dia, BUMN-BUMN ingin menggembirakan pegawai atas kerja kerasnya selama ini.