MAUMERE, KOMPAS.com — Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Hasto Kristiyanto, mengkritik wacana yang dilontarkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengenai uang pensiun untuk koruptor.
Menurut Hasto, hal itu kontraproduktif dengan upaya pemberantasan korupsi.
"Dengan memberikan dana pensiun, itu sangat kontraproduktif," ujar Hasto saat ditemui di Maumere, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/4/2019).
Baca juga: Sekjen PDI-P: Survei Internal BPN Hiburan untuk Prabowo
Hasto sependapat dengan anggapan bahwa tindak pidana korupsi adalah kejahatan luar biasa.
Menurut Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu, korupsi seharusnya tidak dapat ditoleransi dengan cara apa pun.
PDI Perjuangan, kata dia, tidak pernah menoleransi kadernya yang terlibat korupsi.
"Mereka yang korupsi tidak bisa kami calonkan. Mereka yang korupsi kami beri sanksi pemecatan," kata Hasto.
Baca juga: Pakar Psikologi Politik Duga Prabowo Emosional karena Kalah di Survei
Sebelumnya, saat berpidato dalam kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (7/4/2019), Prabowo melontarkan wacana pemberian uang pensiun untuk bekas koruptor.
"Kita akan panggil koruptor-koruptor itu. Kita akan minta mereka tobat dan sadar. Kembalikanlah uang-uang yang kau curi. Ya bolehlah kita sisihkan sedikit. Boleh enggak? Ya untuk dia pensiun," kata Prabowo kepada para pendukungnya seperti dikutip Kompas TV.
"Berapa? Kita tinggalin berapa? 5 persen? 5 persen? 3 persen? Enggak boleh? Kalau mereka tobat, kita terima kembali sebagai saudara kita, betul?" kata Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.