Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Psikologi Politik Duga Prabowo Emosional karena Kalah di Survei

Kompas.com - 10/04/2019, 08:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menyoroti sifat dan karakter calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang cenderung emosional, akhir-akhir ini.

Hamdi mengatakan, ia pernah membuat tulisan ilmiah mengenai karakter pemimpin pada 2014 lalu.

Saat itu, ia sudah mengidentifikasi sifat dan karakter Prabowo yang dinilai kurang mampu mengendalikan emosi.

Oleh sebab itu, Hamdi agak pesimistis ketika Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada awal masa Pemilu 2019, berupaya untuk mengubah citra negatif Prabowo yang emosional itu.

Baca juga: Sandiaga: The New Prabowo Sekarang Asyik dan Cair...

"Karena itu karakter, watak, sifat. Itu sulit diubah. Nah, dia itu muncul ketika seseorang dalam keadaan tertekan, muncul karakter asli, watak asli itu," ujar Hamdi kepada Kompas.com, Rabu (10/4/2019) pagi.

"Misalnya dalam situasi kampanye, kan ramai. Ada satu dua tiga orang ngobrol satu sama lain. Oh, itu dianggapnya orang tidak menghargai dia, nah dia marah. Mudah sekali terpancing emosinya karena sulit mengendalikan dalam keadaan-keadaan tertentu," lanjut dia.

Baca juga: Jokowi: Pesta Demokrasi adalah Kegembiraan, Jangan Sampai Ada yang Marah-marah

Hamdi menduga, situasi yang membuat Prabowo tertekan sehingga sering memunculkan sifat emosionalnya berkaitan dengan survei elektabilitas yang dipublikasikan sejumlah lembaga.

Sebagian besar survei elektabilitas lembaga menempatkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas Prabowo-Sandiaga.

"Prabowo adalah orang yang berpendidikan. Dia mengerti bahwa survei-survei itu fakta. Ya, meski secara retorika politik, dia bilang, itu enggak bisa dipercayalah, itu bayaran semualah. Itu sebatas retorika politik. Tapi secara faktual, dia mengerti bahwa dia ketinggalan. Situasi ini tentu menekan dia dong," ujar Hamdi.

"Itu situasi yang stressfull juga. Karena pada hakekatnya, enggak ada orang yang mau kalah di dalam kontestasi. Oleh sebab itu, ketika ada situasi tertentu, dia terpancing dan marah," lanjut dia.

Baca juga: Tanggapi Prabowo, Maruf Amin Sebut Pemimpin Jangan Cepat Emosi

Hamdi menilai, karakter seperti ini kurang positif bagi Prabowo dalam mendongkrak elektabilitasnya.

Sebab, penampilan karakter seperti itu hanya akan menguatkan atau membuat loyal basis elektoralnya saja, tidak memperluasnya ke segmen lainnya.

Klaim unggul

Badan Pemenangan Nasional (BPN) mengklaim, hasil survei internal menunjukkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga sudah unggul atas Jokowi-Ma'ruf.

Versi survei BPN, Prabowo-Sandi memperoleh 62 persen suara. Sementara Jokowi-Ma'ruf hanya 38 persen suara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com