KARAWANG, KOMPAS.com - Capres petahana Joko Widodo mengingatkan para pendukungnya untuk mewaspadai fitnah dan hoaks yang beredar di sisa delapan hari menjelang pencoblosan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat kampanye di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).
"Waktu kita kurang lebih delapan hari, jangan sampai terkena fitnah, kabar bohong, hoaks, hasutan-hasutan," ujar Jokowi saat berorasi di hadapan pendukungnya.
Ia mengatakan, masih banyak fitnah dan hoaks yang menyudutkannya dan beredar di masyarakat.
Baca juga: Jokowi Teken Keppres 17 April 2019 sebagai Hari Libur Nasional
Fitnah itu di antaranya bahwa jika ia dan Ma'ruf Amin terpilih maka pendidikan Agama Islam akan dihapus dari kurikulum.
Selain itu, masih beredar pula fitnah jika ia dan Ma'ruf terpilih maka azan tak boleh lagi diperdengarkan dan perkawinan sejenis serta zina dilegalkan.
Jokowi memastikan semua fitnah tersebut tidak benar.
Ia juga merasa heran masih saja ada yang percaya kalau ia anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Baca juga: Jokowi: Yang Buat Kebohongan Tidak Mikir
Jokowi mengatakan, secara logika hal tersebut mustahil sebab saat PKI dibubarkan usianya masih empat tahun.
Jokowi mengatakan, mustahil ada anggota PKI berusia empat tahun.
"Itu bohong semua, itu hasutan, fitnah. Jangan sampai ada yang percaya. Kalau ada tetangga kita yang terkena itu tolong diluruskan, segera diberi penjelasan," lanjut Jokowi.