Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Hari Jelang Pencoblosan, Jokowi Ingatkan agar Waspada Fitnah

Kompas.com - 09/04/2019, 13:05 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Capres petahana Joko Widodo mengingatkan para pendukungnya untuk mewaspadai fitnah dan hoaks yang beredar di sisa delapan hari menjelang pencoblosan.

Hal itu disampaikan Jokowi saat kampanye di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).

"Waktu kita kurang lebih delapan hari, jangan sampai terkena fitnah, kabar bohong, hoaks, hasutan-hasutan," ujar Jokowi saat berorasi di hadapan pendukungnya.

Ia mengatakan, masih banyak fitnah dan hoaks yang menyudutkannya dan beredar di masyarakat.

Baca juga: Jokowi Teken Keppres 17 April 2019 sebagai Hari Libur Nasional

Fitnah itu di antaranya bahwa jika ia dan Ma'ruf Amin terpilih maka pendidikan Agama Islam akan dihapus dari kurikulum.

Selain itu, masih beredar pula fitnah jika ia dan Ma'ruf terpilih maka azan tak boleh lagi diperdengarkan dan perkawinan sejenis serta zina dilegalkan.

Jokowi memastikan semua fitnah tersebut tidak benar.

Ia juga merasa heran masih saja ada yang percaya kalau ia anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Baca juga: Jokowi: Yang Buat Kebohongan Tidak Mikir

Jokowi mengatakan, secara logika hal tersebut mustahil sebab saat PKI dibubarkan usianya masih empat tahun.

Jokowi mengatakan, mustahil ada anggota PKI berusia empat tahun.

"Itu bohong semua, itu hasutan, fitnah. Jangan sampai ada yang percaya. Kalau ada tetangga kita yang terkena itu tolong diluruskan, segera diberi penjelasan," lanjut Jokowi.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menuju Istana 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com