Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Kalau Coblos Satu Aja, Kalau Dua Tidak Sah

Kompas.com - 08/04/2019, 18:57 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berkelakar dalam acara Majelis Taklim Berselawat di Istoran Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019). Ia melarang masyarakat mencoblos dua kali tetapi, cukup sekali saja agar sah.

Namun, ajakan tersebut ia sampaikan seolah mengajak masyarakat mencoblos nomor urut 01 yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan melarang masyarakat mencoblos nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Ya kalau coblos satu aja. Betul. Kalau dua tidak sah. Makanya, bener. Nyoblosnya satu. Jangan dua. Salah kalau dua itu. Tidak sah," ujar Ma'ruf lantas disambut tawa para ustazah majelis taklim yang hadir.

Baca juga: Maruf Amin: Saya Dulu Guru Majelis Taklim, Sekarang Jadi Cawapres

Baru setelah itu Ma'ruf secara eksplisit mengajak masyarakat mencoblosnya dan Jokowi yang di gambar surat suara memaka baju putih. Ia pun menyerukan para ustazah untuk mencoblos kandidat yang berbaju putih.

Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu pun mengingatkan agar para pendukungnya kompak berbaju putih saat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April.

Baca juga: TKD: Pengadangan Maruf Amin di Madura Tingkatkan Empati Masyarakat

Meski demikian, ia meminta para pendukungnya tidak menganggap orang yang berbeda pilihan capres sebagai musuh. Ia meminta para pendukungnya tetap menjaga persatuan dan persaudaraan.

"Jadi nyoblosnya satu. Jangan dua. Salah kalau dua. Tidak sah. Yang dipilih itu nanti baju putih. Gambarnya baju putih. Yang pemilihnya nanti juga disuruh pakai baju putih. Berarti kita pakai baju putih, yang dipilih pakai baju putih. TPS diputihkan," tutur Ma'ruf.

Kompas TV Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin, berkampanye ke sejumlah titik di Tangerang, Banten, Senin (8/4). Kunjungan kali ini diyakini Ma'ruf bisa semakin menambah suara, meski menurutnya paslon 01 sudah unggul di Banten. Disinggung soal elektabilitas, Ma'ruf yakin saat ini paslon 01 sudah unggul di Banten, bahkan Ma'ruf menargetkan 60 persen suara bisa diraih. Sementara, rencannya Ma'ruf Amin akan hadir dalam acara majelis taklim bershalawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin sore. #MarufAmin #KampanyeMarufAmin #JokowiMaruf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com