Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN: Kampanye Akbar Prabowo Mengulang Sentimen Gerakan 212

Kompas.com - 08/04/2019, 07:50 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mencoba memahami maksud pesan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono soal kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di Gelora Bung Karno.

Menurut Ace, SBY ingin menyampaikan kampanye akbar Prabowo tak lazim karena menonjolkan politik identitas.

"Terlihat jelas kubu 02 ingin menonjolkan penggunaan politik identitas dengan memobilisasi sentimen pendukung. Kerangka aksinya jelas ingin mengulang sentimen gerakan 212, mulai dari salat subuh berjamaah, orasi politik yang dibungkus tausiah sampai dengan seruan membaca fatwa MUI," ujar Ace melalui keterangan tertulis, Senin (8/4/2019).

Baca juga: TKN Jokowi-Maruf: Pak Prabowo Jangan Marah-marah Melulu...

Meskipun dibungkus bahasa tausiah, Ace mengatakan orasi politik yang ada pada saat itu penuh bahasa permusuhan kepada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

Menurut Ace, hal yang paling disayangkan dalam pidato Prabowo kemarin adalah tidak adanya penyampaian program. Ace mengatakan Prabowo hanya ingin mengkritik lawan politiknya dalam kampanye itu.

"Tidak ada tawaran ide, program, gagasan yang disampaikan. Ini artinya memang kubu 02 sudah miskin gagasan dan berkendak hanya mengandalkan politik identitas," kata Ace.

Baca juga: Tanggapi SBY, BPN Tegaskan Kampanye Akbar Prabowo-Sandi Junjung Kebinekaan

Sebelumnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Minggu (7/4/2019).

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan sejumlah kritik terhadap pemerintah. Dia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Indonesia.

Misalnya, dia mengatakan bahwa Indonesia sedang dirampok dan diperkosa kekayaannya. Dia juga menyindir program berbasis kartu agar masyarakat bisa mengakses program pemerintah.

Kompas TV Dari Singapura, Ketua Umum Partai Demokrat yang juga presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pesannya untuk kedua calon presiden yang tengah berkompetisi. SBY menghawatirkan polarisasi masyarakat yang makin kuat karena pilpres. Surat ditujukan kepada Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin, Waketum Partai Demokrat Syarief Hassan, dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan. SBY meminta ketiganya agar dapat memberi saran kepada Prabowo Subianto, capres yang diusung Demokrat untuk memastikan beberapa hal salah satunya kampanye yang mencerminkan kebhinekaan atau kemajemukan juga persatuan. #KampanyePrabowo #SBY #SBYKritikPrabowo

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com