JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menuturkan bahwa dirinya pernah diwawancarai oleh wartawan asing terkait alasannya kembali maju dalam Pemilihan Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Dalam wawancara itu Prabowo mengungkapkan bahwa ia merasa muak melihat kondisi sebagian masyarakat Indonesia yang kesusahan.
"Saya katakan ke wartawan asing itu. Ia tanya kenapa Pak Prabowo masih maju di politik. Dia tanya, Anda kan sudah mapan. Anda bagian dari elite, kenapa masih berjuang di politik?" ujar Prabowo saat berkampanye di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Baca juga: Prabowo Ajak Pendukungnya Jemput Rizieq Shihab jika Terpilih Jadi Presiden
"Saya jawab i'm disgusted. Saya muak dengan keadaan ini. Ini bukan republik yang saya bela. Ini bukan republik yang saya pertaruhkan nyawa saya. Ini bukan republiknya Bung Karno, ini bukan republiknya Bung Hatta, bukan republiknya pendiri-pendiri bangsa kita," ucapnya.
Menurut Prabowo, tingkat praktik korupsi saat ini sudah parah. Ia mengibaratkan fenomena korupsi seperti penyakit stadium 4.
Maraknya praktik korupsi tersebut menyebabkan hilangnya sumber daya ekonomi yang seharusnya dapat menyejahterakan masyarakat.
Baca juga: Tanggapi SBY, BPN Tegaskan Kampanye Akbar Prabowo-Sandi Junjung Kebinekaan
Akibatnya, kata Prabowo, banyak masyarakat yang tak bisa mendapatkan akses terhadap air bersih, kelaparan, bahkan ada warga yang gantung diri karena tidak bisa memberikan makanan ke anak-anaknya.
"Republik apa yang enggak bisa memberikan air bersih untuk rakyatnya? Ada rakyat kita yang kelaparan enggak bisa makan. Republik apa yang 73 tahun merdeka, rakyatnya ada yang gantung diri tidak bisa kasih makan untuk anak-anaknya," tutur Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Baca juga: Lewat Video, Rizieq Paparkan 10 Alasan Pendukungnya Antusias Sambut Prabowo-Sandi
"Ini adalah republik yang sudah dirampok dari rakyat Indonesia. Banyak pejabat mengira begitu dia telah berkuasa, dia sudah jadi raja. Dia tidak mengerti, dia duduk di jabatan itu karena rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Dalam kampanye akbar Prabowo-Sandiaga tersebut hadir sejumlah tokoh agama, ulama, dan para petinggi partai politik Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
Baca juga: Prabowo Klaim 1 Juta Orang Hadiri Kampanye, Ini Kapasitas Stadion GBK
Para petinggi partai yang hadir antara lain Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso.
Hadir pula tiga putri mantan presiden Soeharto, yakni Siti Hediati Hariyadi, Siti Hardijanti Rukmana, dan Siti Hutami Endang Adiningsih.