JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi mempertanyakan pernyataan Prabowo Subianto mengenai kebocoran anggaran negara
yang mencapai Rp 1.000 triliun.
Ia mengatakan, Prabowo harus menunjukkan kebocoran tersebut.
"Jangan dari sampai sekarang bocar bocor bocar bocor, yang mana bocornya tunjukkan. Kita ini juga ingin memperbaiki," kata Jokowi di ICE BSD, Tangerang, Banten, Minggu (7/4/2019).
Baca juga: Jokowi Hadiri Deklarasi Komunitas Olahraga Bersatu
Jokowi mengatakan, Prabowo dapat melaporkan kebocoran anggaran tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menyarankan Prabowo membawa bukti-bukti kebocoran ke KPK.
"Kalau bocor, ya laporkan saja ke KPK. Yang bocor di sebelah mana. Bocornya di keran yang mana, di sektor apa. Jumlahnya berapa, bawa bukti-bukti nih KPK gitu, tangkap itu," ujarnya.
Selanjutnya, Jokowi mengatakan, pemerintah ingin memperbaiki jika terjadi kebocoran anggaran. Oleh karena itu, menurutnya pelaporan kebocoran itu demi kebaikan.
Baca juga: Jokowi: Pesta Demokrasi Itu Harus Senang, Jangan Sampai Marah-marah
"Kita ini ingin memperbaiki, mungkin ada kebocoran, tapi tunjukkan demi kebaikan," katanya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku sering diejek oleh sejumlah elite karena menyebut kebocoran anggaran negara mencapai Rp 1.000 triliun.
Hal itu ia ungkapkan saat berpidato di acara silaturahim Gerakan Elaborasi Rektor, Akademisi Alumni, dan Aktivis Kampus Indonesia di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019) malam.
"Saya mengatakan kebocoran minimal Rp 1.000 triliun. Saya diejek, dihina. Memang ada sebagian elite yang kerjanya menghina dan mengejek," ujar Prabowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.