Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Sudah Final, Ma'ruf Sebut Perdebatan antara Pancasila dan Khilafah Tak Perlu Ada

Kompas.com - 06/04/2019, 22:09 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dalam deklarasi dukungan dari Jaringan Muda Mathlaul Anwar, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin membahas perdebatan tentang Pancasila dan khilafah sebagai dasar negara.

Menurut dia, tak perlu ada perdebatan soal itu.

"Ini saya kira hal yang penting untuk dipahami agar kita tidak dipersoalkan lagi antara Pancasila dan khilafah," ujar Ma'ruf di Hotel Allium, Tangerang, Sabtu (6/4/2019).

Ma'ruf menjelaskan, Pancasila merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa. Isi Pancasila mampu mengakomodasi bangsa Indonesia yang berbeda-beda.

Baca juga: Jaringan Muda Mathlaul Anwar Deklarasikan Dukungan untuk Jokowi-Maruf

Sementara itu, kata Ma'ruf, khilafah sendiri merupakan konsep yang islami. Namun, bukan berarti konsep negara lainnya tidak islami.

Ma'ruf mengatakan Yordania memiliki sistem kerajaan. Namun, tetap islami menurut ulama di sana.

Menurut dia, sistem tersebut menjadi kesepakatan di negara masing-masing. Ketika khilafah mencoba masuk ke Indonesia yang memiliki landasan Pancasila, Ma'ruf menilai sistem itu otomatis tertolak.

"Bukan ditolak tetapi tertolak. Apa bedanya? Kalau ditolak boleh masuk tetapi ditolak. Kalau tertolak ya memang tidak bisa masuk. Kenapa? Karena menyalahi kesepakatan," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Ikatan Sarjana NU Menyatakan Dukung Jokowi-Maruf Amin

Atas dasar itu, Ma'ruf mengatakan NKRI adalah harga mati. Tidak perlu lagi ada perdebatan mengenai landasan negara karena sudah ada Pancasila.

Menurut dia, hal yang harus dilakukan saat ini adalah memajukan Indonesia.

"Urusan negara sudah selesai, yang kita lakukan sekarang bagaimana Indonesia menjadi negara maju, menjadi negara sejahtera," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com