Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut LSI, Ini Penyebab Elektabilitas PSI Stagnan di Bawah 1 Persen meski Gencar Kampanye

Kompas.com - 05/04/2019, 19:20 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi salah satu partai baru yang berpotensi tidak lolos ke parlemen.

Hasil survei LSI pada akhir Maret 2019 menunjukkan tingkat keterpilihan PSI berada pada angka 0,2 persen.

Sementara, menurut catatan LSI, dari Agustus 2018 hingga Januari 2019, elektabilitas PSI tak pernah mencapai 1 persen.

Artinya, perolehan suara PSI di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 diprediksi tak mampu melampaui ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Baca juga: Survei LSI: Perindo, Garuda, Berkarya, dan PSI Terancam Tak Lolos ke DPR

Lantas, faktor apa yang membuat elektabilitas PSI cenderung stagnan meski telah gencar melakukan kampanye di berbagai media?

Peneliti LSI Rully Akbar menilai, isu, visi-misi dan program yang diangkat oleh PSI selama ini hanya menarget pemilih-pemilih dari segmen terbatas atau kelompok minoritas.

"Mereka memang mencoba masuk di segmen minoritas dan karena mereka hanya masuk di segmen minoritas, ya hasilnya juga masih minim," ujar Rully saat ditemui seusai memaparkan hasil survei di kantor LSI, Jakarta Timur, Jumat (5/4/2019).

Hal itu, lanjut Rully, terlihat dari isu-isu yang disuarakan oleh PSI, antara lain poligami dan Perda Syariah.

Sementara, isu-isu seperti itu belum tentu disukai atau dijadikan pertimbangan kelompok minoritas dalam memilih partai politik.

Baca juga: Survei LSI: Banyak Pemilh Tak Kenal Sosok Caleg di Dapilnya

Di sisi lain, Rully mengatakan, para pemilih dari kelompok minoritas tentunya sudah memiliki pilihan partai politik yang lebih besar, seperti PDI-P atau Demokrat.

"Jadi mereka masuk di isu soal poligami, perda syariah, yang kita tahu pemilih kita mayoritas adalah 90 persen pemilih muslim," kata Rully.

Pengumpulan data survei LSI Denny JA dilakukan pada 18 hingga 26 maret 2019 dengan menggunakan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka.

Wawancara tatap muka dilakukan pada 1.200 responden yang tersebar di berbagai wilayah. Survei ini memiliki margin error 2,8 persen dan dibiayai secara mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com