Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Banyak Pemilh Tak Kenal Sosok Caleg di Dapilnya

Kompas.com - 05/04/2019, 16:22 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil terbaru survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa masih banyak pemilih yang belum mengenal calon anggota legislatif (caleg) di daerah pemilihannya (dapil) masing-masing.

Sebanyak 70,6 persen dari 1.200 responden mengaku tidak mengenal caleg yang akan dipilih. Sementara 25,8 persen responden mengaku kenal dengan caleg di dapilnya. Sisanya, menjawab tidak tahu.

"Secara umum hanya 25,8 persen yang mengenal nama caleg yang akan dipilih di dapil masing-masing," ujar peneliti LSI Rully Akbar saat memaparkam hasil survei, di kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Jumat (5/4/2019).

Menurut Rully, ada berbagai faktor yang membuat masyarakat tak mengenal calegnya.

Baca juga: Tak Maju di Pemilu 2019, Fahri Mengaku Banyak Caleg yang Minta Di-endorse

Pertama, Pilpres dan Pileg yang dilakukan secara serentak membuat masyarakat cenderung fokus pada isu-isu seputar kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden.

Sementara dalam konteks Pileg, masyarakat dihadapkan pada begitu banyak pilihan. Mulai dari caleg DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.

"Nah ketika mereka dihadapkan pada banyak pilihan ini memang lebih memusingkan ketimbang mereka fokus ke soal pilpres," kata Rully.

Baca juga: KPU Ingatkan Caleg Tak Lakukan Serangan Fajar

Selain itu, Rully menilai caleg yg dihadirkan oleh parpol biasanya bukan berasal dari kader atau banyak yang menjadi caleg instan.

Artinya, caleg tersebut bukan berasal dari wilayah dapil mereka masing-masing. Sehingga caleg punya kesulitan untuk memperkenalkan diri di masyarakat dapilnya masing-masing.

"Ini yang menyebabkann ada 70 persen responden tidak kenal caleg yang ada di dapil mereka sendiri karena bisa jadi (caleg) itu orang dari luar dapil mereka," tutur Rully.

Pengumpulan data survei LSI Denny JA dilakukan pada 18 hingga 26 maret 2019 dengan menggunakan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka.

Wawancara tatap muka dilakukan pada 1.200 responden yang tersebar di berbagai wilayah. Survei ini memiliki margin error 2,8 persen dan dibiayai secara mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Nasional
Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Nasional
Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Tim Ganjar-Mahfud Serahkan Kesimpulan ke MK, Sebut 5 Pelanggaran yang Haruskan Pilpres Diulang

Nasional
3 Cara Isi Saldo JakCard

3 Cara Isi Saldo JakCard

Nasional
Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Waspadai Dampak Perang Israel-Iran, Said Minta Pemerintah Lakukan 5 Langkah Strategis Ini

Nasional
Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan 'Amici Curiae', Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Mahasiswa Hukum Empat Kampus Serahkan "Amici Curiae", Minta MK Batalkan Hasil Pemilu

Nasional
MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

MA Tolak Kasasi Bambang Kayun

Nasional
Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Polri: Puncak Arus Balik Sudah Terlewati, 30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Serahkan Kesimpulan ke MK, Bawaslu Jawab Dalil soal Pendaftaran Gibran dan Politisasi Bansos

Nasional
Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Jadi Tersangka KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 M

Nasional
KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor ke Luar Negeri

Nasional
KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Eks Anak Buah Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com