JAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mengungkapkan, hoaks terkait setting-an server KPU di Singapura yang disebut memenangkan salah satu pasangan capres-cawapres merupakan hoaks yang paling tercepat dan terbesar penyebaranya selama penyelenggaraan Pemilu 2019.
Hal itu merujuk penelusuran penyebaran hoaks tersebut yang dilakukan Mafindo. Mereka menemukan ada 45.000 shares dan 974.000 views yang dilihat dan dibagikan masyarakat dalam satu hari di Facebook, Twitter, dan Instagram.
Baca juga: KPU Kembali Jadi Sasaran Hoaks, Kali Ini soal Settingan Server
Ketua Presidium Mafindo Septiaji mengatakan, hoaks yang berusaha mendelegitimasi penyelenggara pemilu tidaklah berdiri sendiri.
"Ia merupakan kelanjutan dari hoaks-hoaks sebelumnya, seperti tujuh kontainer surat suara tercoblos dan truk surat suara beraksara China. Hal itu kemudian dikombinasikan dengan persoalan faktual yang sebenarnya minor, seperti sempat masuknya nama warga negara asing dalam daftar pemilih tetap," ujar Septiaji dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/4/2019).
Baca juga: Hoaks Setting-an Server KPU, Maruf Amin Sebut Jangan Bangun Isu
Dibanding hoaks lainnya, lanjut Septiaji, hoaks setting-an server tersebut paling masif dalam hal penyebaranya. Hoaks ini mulai terdeteksi sejak Rabu (3/4/2019) pukul 19.30 WIB dan menyebar luas.
"Menyebar luas hanya dalam waktu 24 jam. Warga yang terpapar hoaks ini di grup Whatsapp bisa jutaan," ungkapnya kemudian.
Lebih jauh, seperti diungkapkan Septiaji, hingga saat ini sudah ada 19 akun yang paling banyak menyebarkan hoaks setting-an server, 14 di antaranya bukan akun asli alias abal-abal.
Baca juga: KPU Laporkan 3 Akun Terkait Hoaks Setting-an Server ke Bareskrim
Ia menambahkan, banyaknya masyarakat yang teperdaya oleh informasi dari akun abal-abal menunjukkan literasi media yang rendah. Hal ini diperparah juga karena literasi kepemiluan yang tidak merata.
"Banyak yang belum paham bahwa Pemilu 2019 masih berbasis manual, sedangkan sistem TI fungsinya sebagai pelengkap untuk mempermudah rekapitulasi penghitungan, kontrol, dan komunikasi," katanya.
Atas kasus ini, KPU melaporkan tiga akun yang teridentifikasi menyebarkan informasi tidak benar terhadap KPU ke Bareskrim Polri, Rabu (4/4/2019) malam.
Baca juga: KPU Tegaskan Tak Punya Server di Luar Negeri
Sebelumnya, beredar kabar bahwa server KPU di Singapura sudah men-setting kemenangan salah satu pasangan capres-cawapres.
Kabar tersebut beredar melalui Facebook, Twitter, dan Instagram.
Akun Facebook bernama Rahmi Zainuddin Ilyas mengunggah informasi tersebut. Ia menggunggah video yang berjudul "Wow server KPU ternyata sudah Disetting 01 menang 57% tapi Jebol Atas Kebesaran Allah Meskipun Sudah Dipasang 3 Lapis".
Baca juga: KPU Bantah Kabar di Medsos soal Atur Server untuk Menangkan Capres Tertentu
Dalam unggahan tersebut disertakan caption, "Astaghfirullah, semua terbongkar atas kebesaran dan kekuasaan serta kehendak Allah semata".
Muncul juga informasi yang beredar demikian, "Breaking New! Pak Wahyu mantan staf Jokowi di Solo bongkar server KPU di Singapura udah setting kemenangan 01 57%!!!, Jebol salah satu dari 7 servernya. Sebarkan. Viralkan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.