Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Ada Cawapres Datang, Janganlah Ditolak...

Kompas.com - 05/04/2019, 07:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Kiai Haji Ma'ruf Amin dihadang massa ketika hendak berziarah di makam almarhum Kiai Suhro, Senin (1/4/2019).

Para penghadang mengacungkan jempol dan telunjuknya secara berbarengan sambil berteriak, "Prabowo".

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo pun angkat bicara soal aksi tidak bertanggungjawab ini.

Baca juga: 5 Fakta Maruf Amin Batal Ziarah di Pamekasan, Diadang Massa hingga Imbauan Sandiaga

Menurut dia, Pemilu merupakan pesta demokrasi. Oleh sebab itu beda pilihan di dalam sebuah pesta demokrasi adalah hal wajar.

"Ini pesta demokrasi. Sekali lagi, pesta demokrasi. Beda pilihan itu sangat biasa, wajar," ujar Jokowi saat dijumpai setelah salat maghrib di Masjid Agung Brebes, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2019).

"Jadi, jangan sampai beda pilihan di Pilpres, antartetangga jadi enggak saling ngomong, antarkampung enggak saling bicara, kemudian ada capres ini datang kemudian ditolak, janganlah. Ada lagi cawapres datang ke sebuah provinsi ditolak, janganlah," lanjut dia.

Baca juga: Iring-iringan Presiden Jokowi Dihadang, Ini Komentar Istana

Kondisi demikian menunjukkan bahwa politik dan demokrasi di Indonesia telah dijalankan dengan tidak dewasa atau tidak matang.

Jokowi pun mengajak seluruh komponen bangsa, terutama para politikus serta masyarakat untuk dewasa di dalam berpolitik. Dengan begitu, demokrasi dapat dijalankan dengan baik.

Baca juga: Bantah Hadang Pesawat Prabowo, Ini Penjelasan TNI AU

 

"Inilah pentingnya sebuah kematangan, sebuah kedewasaan kita semua ya, para politikus, masyarakat, agar dilihat itu, oh inilah kematangan kita dalam berdemokrasi," ujar Jokowi.

Ia sekaligus mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu, tidak mudah dipecah belah. Sebab, persatuan adalah aset bagi bangsa Indonesia.

Kompas TV Visual amatir ini memperlihatkan aksi Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki Pertamina yang menghentikan mobil presiden Joko Widodo, ketika keluar dari Istana Kepresidenan, Rabu malam (13/2).<br /> <br /> Kericuhan sempat terjadi ketika demonstran yang ingin merangsek mendekati mobil presiden dihentikan oleh Paspampres. Aksi dorong antara Paspampres dan polisi dengan ratusan demonstran pun sempat terjadi sebelum kemudian presiden Joko Widodo berhenti untuk mengajak berdialog dengan salah seorang demonstran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com