JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengimbau agar elite partai politik, simpatisan, hingga pemilih partai untuk menjaga ketenangan menjelang Pemilu 2019 pada 17 April nanti.
"Pada umumnya kami melihat memang suasana itu baik ya, tenang, belum tanpa gejolak yang berarti. Ini penting (dijaga). Oleh karena itu, kita pahami bersama supaya Pemilu kita yang serentak ini nanti agar dijaga oleh semua pihak, dan bisa berjalan dengan baik," kata Amiruddin di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Baca juga: Pantau Tahapan Pemilu di 5 Provinsi, Komnas HAM Desak Penuntasan Perekaman E-KTP
Menurut Amiruddin, salah satu peran penting ada di pucuk pimpinan partai. Mereka diharapkan bisa mengimbau jajarannya, simpatisan dan pemilih partai untuk tak memancing konflik.
"Kami berharap semua parpol peserta pemilu, pimpinannya mesti mengimbau seluruh masyarakat pendukungnya untuk mengikuti dan menyelenggarakan kegiatan 17 April itu nanti dengan tenang. Sehingga masyarakat kita tidak masuk dalam situasi tidak menentu," kata dia.
Baca juga: Ini Temuan Komnas HAM Terkait Persoalan Hak Pilih Kelompok Rentan
Ia berharap kondusivitas ini terus terjaga hingga Pemilu 2019 usai. Amiruddin mengingatkan, jika kondusivitas Pemilu 2019 terganggu, akan memicu masalah HAM.
"Ini penting, karena permasalahan HAM bisa muncul ketika suasana menjadi tidak terkendali dengan baik. Kita harus mendukung Pemilu ini berjalan dengan nyaman dan baik sehingga tidak menimbulkan masalah sosial," ungkapnya.