Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Tidak Boleh Ada Keroyok-keroyokan, Penghadangan, Pencegatan!

Kompas.com - 03/04/2019, 19:14 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyayangkan terjadinya pengeroyokan oleh massa peserta kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terhadap Yuli Wijaya (28) warga Kecamatan Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (2/4/2019).

Ia mengatakan pemilu merupakan senuah kontestasi sehingga tak seharusnya diisi dengan kekerasan.

"Saya kira tidak benar. Kita ini kan berkontestasi. Kok bisa keroyok-keroyokan. Janganlah. Kita mengharapkan tidak ada dan dari relawan Jokowi-Ma'ruf tidak boleh ada keroyok-keroyokan, pencegatan, pengadangan, tidak boleh," ujar Ma'ruf di sela-sela safari politiknya di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (3/4/2019).

Baca juga: Ingin Ziarah ke Makam Ulama, Maruf Amin Disambut Massa yang Berteriak Prabowo

Ia pun mengingatkan masyarakat agar saling menghormati terkait perbedaan politik dalam Pemilu. Menurut Ma'ruf, perbedaan pilihan politik tak semestinya membuat masyarakat bermusuhan.

Ma'ruf juga mengingatkan masyarakat agar tak terprovokasi hoaks sehingga berbuat anarkistis pada masa kampanye akbar Pemilu 2019.

"Kami melarang keras, jangan sampai ada (kekerasan)," lanjut Ketua Umum Majelis Ulama nonaktif tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Yuli pria yang berasal dari Kecamatan Bagelen, Purworejo, dikeroyok oleh massa peserta kampanye Prabowo-Sandi usai mereka berkampanye di Lapangan Kemiri, Purworejo, Selasa (2/4/2019).

Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif dan penyebab terjadinya peristiwa pengeroyokan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com