JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, tim KPK telah menggeledah empat lokasi di Jakarta, Sabtu (30/3/2019) silam.
Penggeledahan berkaitan dengan kasus dugaan suap dalam kerjasama penyewaan kapal antara PT Humpuss Transportasi Kimia (PT HTK) dan PT Pupuk Indonesia Logistik (PT PILOG).
"Hari Sabtu tim bergerak melakukan penggeledahan di 4 lokasi yaitu rumah tersangka BSP (Bowo Sidik Pangarso) di Pasar Minggu. Kemudian kantor PT Pupuk Indonesia di Gedung Pusri," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (1/4/2019).
Baca juga: Ketua KPK Minta Kasus Bowo Sidik Tak Dikaitkan Politik
Selain itu, KPK juga menggeledah kantor PT HTK dan ruang kerja Bowo Sidik di Gedung DPR.
"Dari proses penggeledahan tersebut ada sejumlah dokumen-dokumen yang terkait dengan pokok perkara yang kami sita. Yang terkait dengan kerjasama atau informasi-informasi lain yang relevan untuk proses penyidikan," katanya.
Dalam kasus ini, Bowo diduga sudah menerima uang sebanyak enam kali dengan nilai mencapai Rp 221 juta dan 85.130 dollar Amerika Serikat.
Baca juga: Posko Pemenangan Bowo Sidik Pangarso di Kudus Lengang, APK Dibersihkan
Pihak terduga pemberi suap adalah Marketing Manager PT HTK Asty Winasti.
Uang tersebut diduga merupakan commitment fee untuk membantu pihak PT HTK menjalin kerjasama penyewaan kapal dengan PT PILOG. Penyewaan itu terkait dengan kepentingan distribusi PT PILOG.
Bowo diduga diduga meminta fee kepada PT HTK atas biaya angkut yang diterima, sejumlah 2 dollar Amerika Serikat per metrik ton.
Baca juga: Kasus Anggota DPR Bowo Sidik, KPK Geledah Kantor PT Inersia
Bowo diduga telah menerima fee sebanyak 6 kali di berbagai tempat, seperti rumah sakit, hotel, dan kantor PT HTK.