Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Sisi Humanis Game PUBG | Merebut Suara "Swing Voters"

Kompas.com - 30/03/2019, 21:32 WIB
Harry Rhamdhani,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zaitun Rasmin mengatakan, MUI mengkaji usulan masyarakat terkait game Player Unknown's Battlegrounds (PUBG).

Sebabnya beberapa masyarakat menilai bahwa game PUBG dapat memicu radikalisme karena mempraktikkan peperangan dan pembunuhan. Tidak hanya itu, game PUBG diduga mirip dengan aksi pelaku penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru.

Akan tetapi Kompasianer Ulan Hernawan melihat bahwa game PUBG menjadi populer di Indonesia karena menampilkan perang ala battle royal yang memiliki grafis yang bagus, konsep yang menarik, dan mudah dimainkan.

"Bermain game adalah sebuah hiburan yang mengandung hak asasi manusia untuk berhak menyenangkan dirinya sendiri, tentu dengan porsi dan tingkat kewajaran pada umumnya dan tidak melanggar norma dan hukum," lanjnutnya.

Selain ramainya perbincangan tentang pemblokiran hingga pengharaman game PUBG di Indonesia, masih ada wacana menarik lainnya seperti kiat ketika berbelanja di minimarket hingga bubarnya ISIS dan nasib eks-ISIS asal Indonesia.

Berikut 5 artikel terpopuler di Kompasiana selama sepekan ini:


1. Sisi Humanis dalam Game PUBG

Ketika kejadian di Selandia Baru, seperti yang kita tahu,  pelaku penembakan menyebutkan salah satu game ternama yang bergenre battle royale juga (Fortnite) sebagai referensi bagi dia untuk latihan menembak.

Atas dasar itu, dampaknya di Indonesia menurut Kompasianer Ulan Hernawan mmebuat game yang sedang populer dengan genre yang sama menjadi bahan kajian oleh MUI apakah layak haram atau tidak?

Namun, lanjutnya, dalam game PUBG terdapat beberapa sisi humanis yang membuat itu menjadi positif seperti pemilihan karakter.

Saat mulai memainkan game ini di awal, kita akan disuguhkan dengan memilih karakter, boleh perempuan atau laki-laki.

"Artinya, game ini tidak membatasi gender, baik perempuan atau laki-laki diperbolehkan memainkan karakter apapun," tulisnya. (Baca selengkapnya)

 

2. Lakukan Hal Ini Jika Barang yang Kamu Bayar di Kasir Beda dengan yang Tertera di Rak

Kompasianer Haryadi Yansyah menceritakan pengalamannya ketika berbelanja ternyata mengalami perbedaan antara yang tertera di rak dan saat membayar di kasir.

Untunglah ketika itu barang belanjanya bisa dibatalkan dan proses pengembalian dana berlangsung cepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com