JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin berharap ke depannya ada calon-calon pemimpin negara yang berasal dari kalangan santri.
Ia mencontohkan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berasal dari kalangan santri.
Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri Kongres Santri dan Rapat Kerja Nasional, Forum Santri Nasional, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Selatan, Sabtu (30/3/2019).
"Santri juga bisa jadi presiden contohnya Gus Dur. Karena itu yakin santri pun bisa jadi presiden. Mudah-mudahan ke depan ada lagi presiden dari kalangan santri," ujar Ma'ruf yang disambut tepuk tangan ratusan santri yang hadir.
Baca juga: Eksponen Muda Muhammadiyah Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf Amin
Lantas ia bertanya apakah di antara santri yang hadir, apakah ada yang punya keinginan menjadi presiden. Sekitar puluhan santri sontak mengacungkan tangannya.
"Ada enggak yang mau jadi presiden nanti? Ngacung coba ngacung. Ternyata santri banyak yang siap jadi presiden RI," ucapnya.
Mantan Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu berpendapat bahwa para santri saat ini bisa menjadi apa saja yang diinginkan, dari mulai menjadi ulama hingga seorang pemimpin.
Sebab, kata Ma'ruf, santri adalah orang yang memiliki pengetahuan agama yang dalam sekaligus juga pemegang otoritas keilmuan agama dan juga sebagai tokoh perubahan.
Namun, seorang santri harus memiliki kepercayaan diri, keyakinan dan optimisme dalam meraihnya cita-citanya.
Ia kemudian menyebutkan beberapa tokoh pemimpin daerah yang memiliki latar belakang pendidikan pesantren.
Baca juga: Maruf Amin: Saya ini Santri, tetapi Bisa Jadi Calon Wakil Presiden
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dan Gubernur DKI Jakarta Khofifah Indar Parawansa.
Ma'ruf pun mencontohkan dirinya yang kini menjadi calon wakil presiden RI mendampingi calon presiden Joko Widodo.
"Santri bisa juga jadi Calon Wakil Presiden RI," tutur Ma'ruf.
Ratusan santri bertepuk tangan dan bersorak mendengar ucapan itu.
"Saya ini santri tapi bisa jadi calon wakil presiden," tambahnya.