Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi "Lebaran di TPS" Prabowo, Ma'ruf Bilang 17 April Itu Coblos, Bukan Lebaran

Kompas.com - 30/03/2019, 12:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden nomor urut 01 Kiai Haji Ma'ruf Amin menyoroti pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto soal "Lebaran di tempat pemungutan suara (TPS)" saat pilpres pada 17 April. Ma'ruf menilai, pernyataan Prabowo itu kurang tepat.

"Kalau di TPS itu kan kita nyoblos, bukan Lebaran," kata Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).

Ma'ruf menjelaskan, yang namanya Lebaran itu ada dua. Pertama Idul adha, kedua Idul Fitri. Tidak ada momen lain selain dua itu, berdasarkan agama Islam, yang dapat disebut sebagai Lebaran.

"Dan Lebaran itu kita Shalat Id. Kalau 17 April itu ya bukan Lebaran, tapi nyoblos, nusuk kertas suara untuk memilih pemimpin. Tidak tepat April itu Lebaran," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Prabowo: 17 April Jaga TPS, Bawa Ketupat, Sarung, Tikar, Kita Lebaran di TPS

Pernyataan Prabowo tentang "Lebaran di TPS" itu diungkapkan saat berpidato di acara kampanye terbuka di Lapangan Galuh Mas, Karawang, Jawa Barat, Jumat kemarin.

Dalam salah satu momen pidatonya, Prabowo mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada 17 April 2019 sekaligus menjaga TPS dari tindakan curang.

"Masih mau dicurangi atau tidak? Kalau tidak, 17 April 2019 jaga TPS. Bawa lontong, bawa ketupat, bawa sarung, bawa tikar, kita Lebaran di TPS. Yang punya makanan berbagi dengan yang tidak punya. Hari itu, rakyat harus menang," ujar Prabowo.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com