Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggul di Survei CSIS, Ma'rif Amin Tak Terbuai

Kompas.com - 28/03/2019, 15:55 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengaku tak terbuai dengan hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS).

Dalam survei tersebut dinyatakan elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 51,4 persen dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 33,3 persen.

"Kami tidak putus asa, tidak puas. Kami juga tidak terbuai oleh hasil survei. Jadi kamj jadikan rujukan. Kami akan terus berjuang," kata Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Kamis (28/3/2019).

Ia meminta seluruh tim kampanye nasional, relawan, dan pendukung tidak terbuai dengan hasil survei yang menyebutkan Jokowi-Ma'ruf unggul.

Baca juga: Survei CSIS: Jokowi-Maruf 51,4 Persen, Prabowo-Sandi 33,3 Persen

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu ingin unggul dari Prabowo-Sandi dengan selisih yang besar, yakni hingga 30 persen.

"Menurut informasi sisa 14 persen sudah banyak yang menentukan pilihan dan mengarah ke 01. Mudah-mudahan itu survei yang mendekati kenyataan," lanjut dia.

Survei terbaru Centre for Strategic and International Studies (CSIS) 15-22 Maret 2019 menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul dari pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Responden yang memilih Jokowi-Ma'ruf sebesar 51,4 persen, sementara Prabowo-Sandi hanya dipilih oleh 33,3 persen.

"Selisih suara kedua pasangan calon 18,1 persen," kata peneliti CSIS, Arya Fernandez, saat merilis hasil survei di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Kendati demikian, lanjut Arya, masih ada 14,1 persen responden yang menjawab tidak tahu atau merahasiakan jawabannya. Ada pula 1,2 persen belum menentukan pilihan.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner.

Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden yang memiliki hak pilih dan tersebar di 34 provinsi.

Survei menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error lebih kurang 2,21 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dibiayai sendiri oleh CSIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com