JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin memastikan, tak boleh ada intimidasi yang terjadi di sekitar Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat hari pencoblosan, 17 April 2019.
Pernyataan ini menanggapi instruksi Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas kepada semua kader GP Ansor dan Banser untuk membantu Polri dan TNI mengamankan situasi hari pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS-TPS seluruh Indonesia.
"Yang pasti tidak boleh ada intimidasi di sekitar TPS," kata Afif di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2019).
Baca juga: Jokowi Ajak Pendukungnya ke TPS Pakai Baju Putih
Afif mengatakan, pihak belum mengetahui makna dari pernyataan pimpinan PP GP Ansor. Ia tidak tahu, apakah instruksi yang ditujukan kepada kader GP Ansor dan Banser ke TPS bermakna sebagai pengorganisasian orang di TPS atau bermakna lain.
Namun, yang paling penting, tidak boleh ada intimidasi dari satu pihak ke pihak lain saat hari pencoblosan.
Bawaslu akan mencegah terjadinya praktik intimidasi yang mungkin ditemukan di sekitar TPS.
Baca juga: Maruf Amin: Jangan Mau Dipengaruhi supaya Tak Datang ke TPS
Afif berharap, hari pemungutan suara dapat berjalan menyenangkan dan tanpa ketegangan.
"Harapan kita ya situasi di TPS benar-benar menyenangkan, benar-benar tidak ada ketegangan ya. Kalaupun kemudian terjadi, ada mekanisme yang harus kita lakukan, misalkan intimidasi, harus dihilangkan," tegasnya.
Tagar #BanserAmankanTPS bertengger sebagai trending topic Indonesia di media sosial Twitter.
Baca juga: 23 TPS Didirikan di 5 Lapas dan Rutan di Jakarta Timur
Tagar ini muncul menanggapi pernyataan Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, yang menginstruksikan kepada semua kader GP Ansor dan Banser untuk membantu Polri dan TNI mengamankan situasi hari pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS-TPS seluruh Indonesia.
Selain itu, di hadapan ribuan anggota Banser yang mengikuti apel, Yaqut mengajak masyarakat memerangi hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian serta mewujudkan pemilu yang sejuk.
Seruan ini disampaikan Yaqut dalam Apel Kebangsaan Satu Janji Satu Negeri, di Alun-alun Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (24/3/2019).