JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 nanti. Calon wakil presiden nomor urut 01 yang juga Ketua MUI noaktif Ma'ruf Amin mengatakan, imbauan itu sudah dikeluarkan sejak pemilu 2014 lalu.
"Saya kira itu sudah dari dulu. Saya sudah buatkan itu 2014 di Padang Panjang supaya jangan membuang suara," kata Ma'ruf dalam siaran pers, Selasa (26/3/2019).
Oleh karena itu, Ma'ruf menegaskan bahwa imbauan tersebut tak berkaitan dengan kepentingannya yang kini berpasangan dengan capres petahana Joko Widodo di pilpres 2019.
"Itu memang dari 2014 sudah diluncurkan di forum namanya Itjima Ulama, yang dihadiri oleh seluruh komisi fatwa se-Indonesia," kata Ma'ruf.
Baca juga: Sehari Bisa Kunjungi 5 Lokasi, Ini Rahasia Maruf Amin Menjaga Stamina
Dia menjelaskan, imbauan ini dikeluarkan karena ingin semua orang bisa bertanggung jawab atas hak pilihnya. Dengan menyalurkan hak pilihnya di TPS, maka setiap masyarakat sudah berpartisipasi untuk membangun bangsa.
"Kalau MUI itu supaya orang mengambil tanggung jawab, supaya bangsa ini jangan kemudian-kemudian ada kemarahan, kejengkelan, ketidakpercayaan, kemudian tidak memberikan partisipasinya dalam membangun bangsa ini," kata Ma'ruf.
"Mereka kan punya akal, punya cara berfikir yang sehat. kenapa dia tidak memilih, pilihan yang terbaik dengan pertimbangan yang sehat," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI Muhyiddin Junaidi mengimbau masyarakat tak golput pada Pemilu 2019. Ia mengatakan MUI mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
"MUI minta agar masyarakat Indonesia, bangsa Indonesia, pertama, mereka harus menggunakan hak pilih mereka," ujar Muhyidin saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (25/3/2019).
Ia pun meminta masyarakat tak terpecah belah dalam momen Pemilu 2019. Menurut Muhyidin, perbedaan pilihan dalam Pemilu 2019 merupakan keniscayaan sehingga harus disikapi dengan wajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.