Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Survei Elektabilitas Litbang Kompas | Heboh Penjualan Obat Bius Daring | Nasi Pecel Khas Jawa Timur

Kompas.com - 23/03/2019, 06:00 WIB
Harry Rhamdhani,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan sekadar turunnya presentasi elektabilitas dari petahana, tapi yang mengejutkan dari survei yang dilakukan Litbang Kompas dari 22 Februari-5 Maret 2019 yaitu pasangan nomor urut 01 berada di bawah 50 persen: turun 3,4 persen dari 52,6 persen pada Oktober 2018 menjadi 49,2 persen.

Sedangkan pasangan nomor urut 02 meningkat dari dari 32,7 persen pada Oktober 2018 menjadi 37,4 persen pada survei Litbang Kompas kali ini.

Dengan kata lain, selisih di antara keduanya kini menjadi 11,8 persen.

Apakah itu menjadi sinyal kepada timses petahana dalam Pilpres 2019 untuk bekerja lebih keras lagi? Atau, ada hal lain yang dilakukan timses pasangan nomor urut 02 sehingga secara perlahan meningkatkan elektabilitas?

Selain survei yang dirilis Litbang Kompas, tentu masih ada artikel menarik lainnya di Kompasiana selama sepekan ini seperti ragam nasi pecel khas Jawa Timur yang menggugah selera hingga hebohnya penjualan obat bius di media sosial.

Berikut 5 artikel terpopuler di Kompasiana pekan ini:

 

1. Elektabilitas Menurun, Alarm Buat Petahana

Hasil survei Litbang Kompas yang diumumkan Rabu (20/03/2019) cukup mengagetkan terutama bagi para pendukung petahana. Untuk pertama kalinya tingkat elektabilitas petahana berada di bawah angka 50 persen dan jarak elektabilitas antar kedua pasangan tinggal 11,8 persen.

Jika melihat perolehan sementara ini, mengingatkan Kompasianer Diaz Rosano pada fenomena pilkada DKI lalu.

"Petahana BTP-DSH hasilnya baik putaran I maupun II tetap di kisaran 42 persen saja, sementara suara pasangan AHY-SM justru sepenuhnya lari ke pasangan AB-SU yang pada putaran pertama memperoleh 39 persen menjadi 58 persen," tulisnya.

Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum tuntas, menurut Diaz, bisa berimbas pada turunnya kepercayaan terutama para aktivis HAM kepada pemerintah sekarang. (Baca selengkapnya)

 

2. Jokowi Tidak Aman karena Elektabilitasnya di Bawah 50 Persen?

Kalau melihat selisih angka elektabilitas antara Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2014 berdasarkan hasil survei 3 lembaga survei yakni  LSI 6,3 persen, Indobarometer 5,4 persen, dan Poltracking 7,4 persen.

Hal tersebut, menurut Kompasianer Rully Syah tidak ada yang berselisih angka hingga 10 persen seperti sekarang. Jadi, elektabilitas petahana meski berada di angka 50 persen itu artinya posisi petahana cukup aman.

Angka elektabilitas Jokowi menurut Litbang Kompas sebesar 49,2 persen sementara untuk Prabowo 37,4 persen dan undecided voters 13,4 persen. Perhatikan angka undecided voters-nya yaitu 13,4 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com