BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung ruwetnya proses penerbitan sertifikat lahan pada era pemerintahan sebelum pemerintahannya.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat membagikan 5.000 sertifikat lahan warga Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, di Lapangan Bogor Nirwana Residence, Kota Bogor, Kamis (21/3/2019).
"Kenapa Bapak Ibu belum pegang ini (sertifikat)? Karena dulu ngurusnya ruwet. Benar kan?" kata Jokowi.
"Benar," jawab warga yang hadir.
Baca juga: Dukung Program Pemerintah, Gubernur Sulut Serahkan Ribuan Sertifikat Tanah Warga
Jokowi menyebutkan, pada pemerintahan sebelumnya, dalam satu tahun, sertifikat yang didistribusikan hanya 500.000.
Sejak menjabat Presiden, Jokowi menargetkan minimal 7 juta sertifikat diterbitkan per tahunnya.
Ia mengatakan, pemerintahannya berkomitmen agar keruwetan tersebut tidak terjadi lagi.
Sebaliknya, Jokowi mengaku terus mendorong agar pendistribusian sertifikat lahan kepada rakyat disederhanakan dan dipercepat.
Baca juga: BPN: Warga Jakarta Gratis Urus Sertifikat Tanah
Sejak 2015 hingga 2018, kata dia, target itu tercapai. Bahkan, untuk tahun 2018, sertifikat yang didistribusikan melebihi target.
Jokowi mengatakan, ia sering kali mendapatkan keluhan dari warga ketika berkunjung ke daerah. Warga banyak yang mengeluhkan sengketa lahan.
"Sedih saya, warga nangis-nangis karena urusan sengketa lahan. Kenapa itu bisa terjadi? Karena masyarakat enggak pegang tanda bukti hak hukum atas tanah yang dia miliki, namanya sertifikat," ujar dia.
"Inilah sekarang kenapa kita percepat sertifikat lahan. Itu supaya enggak ada sengketa. Kalau Bapak Ibu pegang itu sertifikat, ada yang datang ngaku-ngaku (pemilik lahan), tinggal kasih. Nih ada nama pemilik, luasnya segini, itu pasti enggak berani lagi," lanjut Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.