Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Gerindra: Kami Harus Tetap Perbaiki Kinerja

Kompas.com - 21/03/2019, 15:54 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menuturkan bahwa pihaknya akan tetap bekerja keras untuk meningkatkan elektabilitas partai jelang pemilu pada 17 April mendatang.

Hal itu ia ungkapkan saat ditanya mengenai hasil survei terbaru Litbang Kompas. Hasil survei menyebut elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra masih yang paling tinggi ketimbang partai politik peserta pemilu lainnya.

"Sekali lagi pada akhirnya kita harus kerja keras dan hasil akhirnya pada 17 april. Survei itu hanya memotret keadaan, hasil surveinya juga berbeda-beda," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Survei Litbang ”Kompas”, 7 Parpol Terancam Tak Lolos ke Senayan

Muzani menilai hasil survei merupakan cara sebuah lembaga dalam melihat situasi pemilih saat ini.

Oleh sebab itu, partai masih memiliki waktu untuk memperbaiki kinerja agar persentase tingkat keterpilihan bisa meningkat hingga masa pencoblosan.

Kendati demikian, berdasarkan survei internal, Muzani mengklaim elektabilitas Partai Gerindra hanya terpaut tipis dari rivalnya, PDI-P.

"Kalau kami memahami survei itu sebagai cara memotret dari lembaga yang melakukan survei. Kami tetap harus memperbaiki kinerja, kami harus terus menyempurnakan kinerja agar hasilnya harus lebih baik dari yang dikatakan lembaga-lembaga survei," kata Muzani.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret, elektabilitas PDI-P dan Partai Gerindra masih yang paling tinggi.

PDI-P sebagai partai pemenang Pemilu 2014 dipilih oleh 26,9 persen responden. Sedangkan Partai Gerindra yang juga merupakan rival PDI-P di pemilihan presiden dipilih oleh 17 persen responden.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: 18,2 Persen Responden Belum Tentukan Pilihan Parpol

Survei Litbang Kompas menggunakan metode pengumpulan data lewat wawancara tatap muka pada 22 Februari-5 Maret 2019 terhadap 2.000 responden.

Responden dipilih secara acak sederhana dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia.

Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian ini sebesar kurang lebih 2,2 persen dengan kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Kompas TV Fadli Zon yang juga anggota dewan pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hadir di kantor Bawaslu DKI untuk diminta klarifikasi, Senin (18/3). Ia datang bersama Ketua Bidang Advokasi Gerindra, Habiburokhman dan Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria.Fadli diajukan 10 pertanyaan di Bawaslu DKI, di antaranya terkait kapasitas jabatan dirinya saat diundang ke Munajat 212. Fadli Zon mengaku kehadirannya di munajat 212 sebagai Wakil Ketua DPR yang diundang oleh panitia. Ia pun mengklaim tak ada kampanye di kegiatan itu. #FadliZon #Munajat212 #RumahPemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com