Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Akan Kaji dan Revisi Sistem "Outsourcing" jika Terpilih di Pilpres 2019

Kompas.com - 21/03/2019, 14:42 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyatakan, akan mengkaji dan merevisi sistem kerja outsourcing jika dirinya dan Prabowo Subianto terpilih di pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Menurutnya, sistem outsourcing memberatkan dua pihak, perusahaan dan pekerja.

"Kita akan mengkaji sistem outsourcing karena itu memberatkan dua belah pihak, di pihak perusahaan memberatkan karena mereka tidak bisa investasi tenaga kerja. Sementara para pekerja tidak dapat kepastian," ungkap Sandiaga saat mengunjungi warga Bukit Duri, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (21/3/2019).

Baca juga: Sandiaga Kritik Tenaga Kerja Asing hingga Outsourcing

 

Menurutnya, tenaga kerja tidak dapat perlindungan jika perusahaan menggunakan sistem outsourcing tersebut. Untuk itu, ia meminta perusahaan dan akademisi untuk membantu merevisi UU ketenagakerjaan.

"Kita akan review bersama para stakeholder, pengusaha, dan akademisi membantu dari sisi hukumnya," ungkapnya kemudian.

Rencana pengkajian dan revisi, lanjut Sandiaga, juga selaras dengan 10 poin kontrak yang diteken oleh Prabowo bersama Konfederensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pada 1 Mei 2018 silam.

Baca juga: Alasan Prabowo-Sandiaga Ingin Hapus Sistem Outsourcing

Sandiga mengungkapkan, dalam kontrak politik tersebut, para buruh juga meminta upah dinaikkan. Sebab, selama ini upah murah yang kerap dituntut ketika Hari Buruh tidak diindahkan oleh pemerintah.

"Ada tuntutan mengenai upah murah ya, khususnya para pekerja online, seperti ojek online. Banyak juga guru honorer yang meminta kepastian statusnya dan beberapa poin lagi," ucapnya.

Sebelumnya, pada debat pilpres ketiga, Sandiaga juga menyinggung sistem outsourcing yang dianggapnya tidak adil bagi tenaga kerja karena tidak memberi kepastian.

Kompas TV Perwakilan buruh ditemui kepala staf kepresidenan, Moeldoko dan menteri ketenaga kerjaan, Hanif Dhakiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com