JAKARTA, KOMPAS.com - Bharada Aldy, anggota Brimob yang gugur saat bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, diketahui merupakan tulang punggung keluarga.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, kedua orangtua Aldy berprofesi sebagai buruh dan berdomisili di Kalimantan Utara.
"(Dia) termasuk tulang punggung dan kebanggaan pihak keluarga," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Baca juga: Anggota Brimob yang Gugur dan Terluka Diserang KKB di Nduga Dievakuasi dengan Helikopter ke Timika
Bharada Aldy merupakan salah satu anggota Brimob yang gugur saat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Rabu pagi.
Atas peristiwa tersebut, Dedi mengatakan bahwa Aldy mendapatkan kenaikan pangkat sebanyak satu tingkat lebih tinggi.
"Untuk anggota yang gugur atas nama Bharada Aldy sudah mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa 1 tingkat lebih tinggi, menjadi Bharatu," ungkapnya.
Baca juga: Imbas Penembakan Anggota Brimob di Papua, Polri Gelar Pengamanan Khusus untuk Kampanye Akbar
Polri, kata Dedi, mengucapkan keprihatinan dan duka atas gugurnya Aldy, yang baru dua bulan bertugas di Nduga.
Namun, peristiwa itu disebutkannya membuat anggota Polri semakin semangat untuk bertugas.
"Kejadian ini justru sebagai penyemangat bagi seluruh anggota Polri dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat di Papua khususnya," tutur dia.
Baca juga: 1 Anggota Brimob Gugur dalam Kontak Senjata dengan KKB di Nduga
Selain Aldy, peristiwa baku tembak dengan KKB tersebut juga menyebabkan dua anggota lainnya terluka.
Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar membenarkan adanya kontak senjata yang terjadi di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga.
“Ya benar, kontak senjata itu mengakibatkan satu anggota kami gugur,” ungkapnya singkat saat dihubungi Kompas.com.
Baca juga: Polri Sebut Anggota yang Terluka akibat Baku Tembak di Nduga Sedang Jalani Perawatan
Namun, Martuani belum menjelaskan terkait kronologi penembakan tersebut. Kompas.com masih berupaya mengkonfirmasi ke sejumlah pihak terkait baku tembak itu.
Baku tembak juga sempat terjadi antara anggota TNI dan KKB di Nduga pada awal Maret. Kejadian itu mengakibatkan tiga anggota TNI gugur.