Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Teken Keppres BPIH, Jemaah Bisa Lunasi Ongkos Haji

Kompas.com - 15/03/2019, 09:29 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Syafuddin menyatakan, Presiden Joko Widodo telah meneken Keputusan Presiden (Keppres) tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 2019.

Dengan demikian, seluruh jemaah haji yang akan berangkat tahun 2019 sudah bisa melunasi BPIH.

Sesuai pembahasan bersama Komisi VIII DPR, BPIH tahun 2019 tidak mengalami kenaikan, yakni sebesar Rp Rp 35.235.602.

"Sudah ditandatangani oleh Pak Presiden. Jadi Keppres tentang penetapan biaya haji tahun 2019 itu sudah ditandatangani," ujar Lukman di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (14/3/2018).

"Lalu dari Keppres itu nanti kemudian Insya Allah besok begitu ya, itu seluruh calon jemaah haji kita yang ditetapkan berangkat tahun ini, bisa segera melunasi biaya haji, karena mereka sudah setoran awalnya Rp 25 juta, tinggal sisanya dilunasi di bank-bank setoran," lanjut Lukman.

Baca juga: Kemenag: Arab Saudi Larang Istilah Wisata Religi untuk Haji dan Umrah

Lukman mengatakan, meski BPIH tidak mengalami kenaikan, pemerintah menjamin tetap memberikan pelayanan sebagaimana mestinya kepada seluruh jemaah haji Indonesia.

Bahkan, Lukman menyatakan, pemerintah memberikan layanan ekstra berupa penyediaan jalur cepat bagi para jemaah sehingga tak perlu melalui pemeriksaan yang lama di imigrasi Arab Saudi.

Sebab, para jemaah sudah diperiksa paspor dan visanya di Indonesia.

Baca juga: Pelunasan Biaya Haji Kini Bisa Transfer, Ini Mekanismenya...

"Sehingga ketika mereka mendarat baik di Jedah maupun di Madinah mereka tidak lagi mengalami proses pemeriksaan paspor, visa, dan lain sebagainya. Ini menghemat 5-6 jam dari biasanya setiap kloter harus menunggu proses pemeriksaan," kata Lukman.

"Jadi turun dari pesawat apakah mendarat di Jedah, apakah di Madinah, mereka akan masuk ke bandara dan langsung ke bisnya masing-masing untuk menuju hotelnya," lanjut dia.

Selain itu, pemerintah menjamin Bus Shalawat beroperasi selama 24 jam untuk mengantar jemaah dari maktab menuju Masjidil Haram.

Pemerintah pun menyediakan air conditioner (AC) di setiap tenda saat berlangsungnya wukuf di Arafah.

"Tetap kami jaga kualitas yang sudah dinilai baik, yaitu hotel-hotel di Mekah dan Madinah, transportasi selama berada di Tanah Suci, katering, dan sebagainya," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com