JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Andre Rosiade menuturkan bahwa pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan menghapus sistem outsourcing atau sistem kerja kontrak, jika terpilih pada Pilpres 2019.
"Kami ingin sampaikan bahwa outsourcing Insya Allah akan kita hapuskan," ujar Andre dalam sebuah diskusi di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).
Seperti diketahui, penghapusan sistem outsourcing selalu menjadi tuntutan yang disuarakan oleh kelompok buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh setiap 1 Mei.
Baca juga: Survei Internal BPN Prabowo-Sandiaga Unggul, Begini Cara Surveinya
Sistem tersebut dinilai sangat merugikan kelompok buruh, sebab pihak perushaaan dapat memutus hubungan kerja secara sepihak.
Menurut Andre, komitmen untuk menghapuskan sistem outsourcing merupakan salah satu poin yang tercantum dalam kontrak politik yang ditandangani Prabowo pada 2018 lalu.
Politisi Partai Gerindra itu menegaskan bahwa komitmen tersebut menunjukkan keberpihakan pasangan Prabowo-Sandiaga terhadap kelompok buruh.
Baca juga: Prabowo-Sandiaga Ingin Turunkan Stunting dengan Gerakan Emas
"Ini soal keberpihakan dan komitmen, kita sudah tanda tantan kontrak politik juga dengan serikat pekerja," kata Andre.
Selain itu, lanjut Andre, Prabowo-Sandiaga juga berkomitmen akan memberikan kebebasan berserikat terhadap pengemudi ojek online.
"Lalu kita juga di kontrak politik itu juga sudah menyampaikan, kita akan memberikan kebebasan berserikat kepada teman-teman ojek online. Jadi kontrak politik antara Pak Prabowo yang ditandatangani 2018 itu jelas," tutur dia.