Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Bantah Isu Prabowo Marahi Warga Saat Berkunjung ke Cianjur

Kompas.com - 12/03/2019, 21:17 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Ariseno Ridhwan membantah isu yang dilontarkan sejumlah pihak bahwa calon nomor urut 02 Prabowo Subianto memarahi warga saat berkunjung ke Kabupaten Cianjur

Dalam video yang tersebar di media sosial, tampak Prabowo yang sedang berdiri di atas mobil dengan atap terbuka memperingatkan seorang pria berpakaian batik dengan cukup keras.

"Ini kan fitnah. Digoreng oleh pihak tak bertanggung jawab untuk menyudutkan Pak Prabowo. Padahal kenyataannya tidak demikian," ujar Ariseno melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3/2019).

"Pak Prabowo malah khawatir dan sangat memperhatikan dan mengapresiasi seluruh warga yang ikut dalam kegiatannya," ucap dia.

Secara terpisah, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengklarifikasi video tersebut.

Dahnil membenarkan bahwa dalam video itu Prabowo memperingatkan seorang aparat pengaman yang telah bertindak kasar kepada warga.

Melalui akun twitter pribadi @Dahnilanzar, Dahnil menjelaskan peristiwa tersebut terjadi saat Prabowo berkunjung ke Cianjur.

Orang berbaju batik yang diperingatkan oleh Prabowo merupakan aparat pengaman yang terlah bertindak kasar dan mendorong warga yang ingin mendekat.

Baca juga: Timses Minta Video Prabowo Peringatkan Seorang Pria Jangan Dipolitisasi

"Saya informasikan, itu yang diperingati dengan tegas oleh Pak Prabowo adalah aparat pengaman yang kasar dan mendorong rakyat yang ingin mendekati Pak Prabowo," kata Dahnil.

Menurut Dahnil, saat itu Prabowo memperingatkan aparat pengaman karena dinilai bertindak berlebihan.

Aparat pengaman tersebut mendorong emak-emak yang ingin mendekati Prabowo yang berdiri melalui atap mobilnya yang terbuka.

Kemudian, kata Dahnil, Prabowo meminta agar aparat tersebut meminta maaf.

"Aparat pengaman yang diperingatkan dengan keras oleh Pak Prabowo itu diminta agar minta maaf ke rakyat," tutur Dahnil.

"Pak Prabowo bersikap tegas dan keras kepada aparat yang di depan mata beliau melakukan hal yang tidak pantas," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com