Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Heran Banyak Investor Datang, tapi Nilai Investasi Kalah dari Negara Tetangga

Kompas.com - 12/03/2019, 13:42 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo heran dengan nilai investasi di Indonesia yang tak kunjung meningkat.

Nilai investasi Indonesia bahkan kalah dari negara-negara tetangga.

"Yang namanya investasi dan ekspor kita sudah ditinggal, kalah dengan Singapura, dengan Malaysia? Ya kalah, Thailand? Ya kalah, Filipina? Ya kalah, Vietnam? Ya kalah. Kita tidak mau lagi ditinggal Kamboja, Laos," kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang Selatan, Selasa (12/3/2019).

Baca juga: Jokowi: Mungkin Kita Harus Punya Menteri Investasi dan Ekspor

Menurut Jokowi, tak maksimalnya Indonesia dalam merebut investasi dan merebut pasar mengindikasikan adanya kesalahan, baik dalam sistem perizinan maupun prosedur terkait lainnya.

Pasalnya, indikator ekonomi Indonesia sangat baik. Pemerintah juga telah berupaya untuk mendorong investasi dengan memberikan berbagai macam insentif dan fasilitas yang memudahkan investor.

Bahkan, Indonesia menduduki peringkat ke-4 berdasarkan hasil survey UNCTAD sebagai negara yang paling menarik untuk investasi.

Baca juga: Bantah Isu Kenaikan Harga Bahan Pokok, Jokowi Bandingkan Inflasi Saat Ini dengan Akhir Era SBY

"Sehari-hari investor itu berbondong-bondong ke kita, bukan sekali-sekali, sering, tapi kok tidak terealisasi, ini yang salah di mana? Di pusat? Provinsi? Saya akan cek, yang salah di mana," kata Jokowi

"Orang dari luar negeri datang, ingin investasi ini-itu kok tidak menetas. Ini pasti ada problemnya, apakah itu perizinan kita, pembebasan lahan yang bertele-tele sehingga mereka pergi, atau apa?" tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Oleh karena itu, Jokowi berpesan agar Badan Kerjasama dan Penanaman Modal (BKPM) dan instansi terkait bisa lebih mempermudah perizinan investasi.

Apalagi untuk investasi yang berhubungan dengan komoditas ekspor dan komoditas substitusi impor.

Tak hanya itu, Jokowi juga ingin agar para investor dikawal hingga investasi mereka benar-benar terealisasi. 

"Kami minta PTSP, wali kota, bupati, gubernur, kalau ada investor mau investasi dalam bidang apapun, tutup mata, beri izin. Segera beri izin, tutup mata, tidak usah banyak bertele-tele," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com