Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Jokowi atas Rentetan Kampanye Hitam yang Menyerangnya

Kompas.com - 10/03/2019, 20:50 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo berkeluh kesah soal kampanye hitam yang menyerangnya belakangan ini. Menurut capres petahana ini, banyak masyarakat di bawah yang percaya dengan kampanye hitam tersebut.

Dia menyampaikan itu di depan anggota Forum Betawi Rempug yang mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.

"Dua minggu ini berkembang isu-isu. Nanti pemerintahan baru Jokowi-Ma'ruf akan melarang azan," ujar Jokowi.

Anggota FBR yang mendengar langsung menjawab bahwa itu adalah kabar bohong. Jokowi kemudian mengatakan, isu itu sudah beredar di masyarakat.

Baca juga: Beredar Produk Kondom Bergambar Jokowi-Maruf Amin, Relawan Sebut Kampanye Hitam

"Lho lho lho, ini sudah sampai di bawah," kata dia.

Selain itu, ada juga isu bahwa dia akan menghilangkan mata pelajaran agama di sekolah. Belum lagi isu soal dirinya yang akan mengizinkan pernikahan sejenis jika kembali terpilih dalam Pilpres 2019.

"Hati hati lho, ini sudah sampai ke bawah dan banyak yang kemakan. Penelitian survei kita mengatakan 9 juta orang lebih, percaya mengenai itu," ujar Jokowi.

Padahal, kata Jokowi, isu tersebut tidak masuk logika. Jokowi mengatakan Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar. Siapapun presidennya, kata dia, tidak mungkin melakukan itu semua.

Jokowi juga mengatakan bahwa dia sering dicitrakan sebagai presiden anti-ulama dan anti-Islam. Menurut dia ini juga tidak mungkin. Apalagi dia memilih Ma'ruf Amin yang merupakan ketua Majelis Ulama Indonesia sebagai cawapresnya.

Baca juga: TKN: Sudah Keterlaluan Kampanye Hitam yang Diskreditkan Jokowi-Maruf

Jokowi mengatakan dia juga sering keluar masuk pesantren dalam aktivitasnya sebagai presiden. Dia bahkan menetapkan hari santri sebagai Hari Libur Nasional setiap tahun.

"Saya tanya, siapa yang tanda tangan hari santri 22 Oktober? Masa saya anti-Islam, anti-ulama? Yang tanda tangan hari santri itu saya loh," kata dia.

Dia pun meminta FBR untuk ikut meluruskan kampanye hitam ini di kampung-kampung. Harapannya masyarakat tidak memercayai kabar bohong ini.

"Inilah tugas FBR yang selalu berada di kampung-kampung untuk berikan penjelasan ini," ujar Jokowi.

Kompas TV Untuk menarik suara kaum milenial, relawan pendukung capres nomor urut 01, #Jokowi-#Ma'ruf Amin menggelar deklarasi politik dengan cara yang santai di Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu (9/3). Kelompok relawan yang menamakan diri Barikade Jokowi Bangkalan ini menggelar aksi #flashmob dengan tujuan untuk menggaet anak muda. Tujuannya untuk mendukung Jokowi-Maruf Amin. Selain menarik dukungan dari pemilih pemula, para relawan juga disiapkan untuk menangkal hoaks yang dinilai menyudutkan Jokowi-Ma’ruf Amin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com