Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Untuk Kelola Negara Besar, Jangan Diberikan ke yang Belum Berpengalaman

Kompas.com - 10/03/2019, 11:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon presiden (Capres) nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, masyarakat Indonesia jangan coba-coba memberikan tampuk kepemimpinan negeri ini kepada orang yang belum berpengalaman dalam mengurus negara.

Hal itu diungkapkan Jokowi di depan 6.000-an pendukungnya di pelataran Monumen Perjuangan, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/3/2019).

"Untuk mengelola negara sebesar Indonesia, jangan diberikan kepada yang belum berpengalaman," ujar Jokowi yang meruapakan presiden petahana.

Baca juga: Ini Kegiatan Jokowi Selama Kunjungan ke Bandung

Pernyataan Jokowi disambut sorak sorai pendukungnya sehingga ia sempat menghentikan pidatonya sejenak.

Besarnya Indonesia, lanjut Jokowi, tampak pada jumlah penduduk serta kekayaan alam dan budayanya. Penduduk Indonesia terdiri dari 260 juta jiwa yang hidup di 17.000-an pulau yang terdiri dari 34 provinsi dan 514 kota/ kabupaten.

"Kita harus menyadari untuk mengelola negara sebesar Indonesia itu tidak mudah, tidak gampang," ujar Jokowi.

Jokowi kemudian membeberkan pengalamannya di dunia pemerintahan. Ia pernah menjabat Wali Kota Surakarta sebanyak dua periode. Kemudian, ia juga pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta meskipun tidak sampai berakhirnya masa jabatan.

Setelah itu, Jokowi mendapatkan amanah dari rakyat Indonesia menjadi presiden untuk periode 2014-2019.

"Pengalaman-pengalaman itulah yang mendorong saya memotivasi kita di dalam mengelola pemerintahan negara sebesar Indonesia," lanjut Jokowi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com