Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romo Magnis: Pemilu Bukan Sebuah Perang

Kompas.com - 06/03/2019, 16:02 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rohaniwan Franz Magnis Suseno mengatakan, pemilu bukan sebuah peperangan.

Pemilu juga bukan sebuah pesta karena tidak mungkin dalam proses penyelenggaraannya tak ditemui masalah.

Menurut Romo Magnis, penggunaan kata "perang" dalam pemilu bukan sebuah istilah yang tepat.

"Pemilihan Umum bukan perang. Saya merasa ucapan yang sudah lama bahwa pemilu itu pesta-pesta itu juga tidak tepat juga. Itu agak menggelikan bila menyebut suatu pesta, itu pura-pura seakan-akan tidak ada masalah," kata Romo Magnis dalam sebuah diskusi di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).

Baca juga: Kelompok Ini Ditugasi Jadi Pendingin Suasana Jelang Pemilu 2019

"Memang ada masalah, tapi jangan memakai bahasa perang. Bahasa perang itu bisa menimbulkan kebencian, bisa menimbulkan ketidakmampuan untuk menerima kalau kalah," lanjut dia.

Romo Magnis mengatakan, suasana pemilu yang tercipta sangat bergantung pada peserta, pelaksana, dan tim kampanye.

Ia menyebutkan, berdasarkan sejarah di Indonesia, pemilu berjalan dengan damai. Tradisi Pemilu 1955 dan 1999, masyarakat mampu secara psikologis menerima kekalahan kubu tertentu.

Tradisi itu perlu dijaga supaya tercipta suasana damai sepanjang tahapan pemilu.

"Sangat penting bahwa tradisi itu tidak diancam atau dirusak oleh kepentingan-kepentingan politik," ujar Romo Magnis.

Baca juga: Wapres Kalla: Tak Perlu Khawatir, Pemilu 2019 Pasti Aman

Romo Magnis mengatakan, perbedaan pendapat dan kritik adalah wajar. Kedua kubu harus bisa belajar dari perbedaan pendapat maupun kritik.

Akan tetapi, yang harus dihindari adalah membuat dan turut menyebarkan hoaks atau berita bohong.

Tak hanya peserta pemilu maupun tim kampanye, masyarakat juga diminta untuk tak menjadi produsen hoaks, serta tidak mudah percaya pada berita yang simpang siur.

"Kalau kita berbohong, membohongi nalar politik kita, kemudian di bantah, sesuatu dari kotoran itu tetap melekat pada dia sehingga dia kemudian berbau," kata Romo Magnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com