JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon, mengkritik kartu pra kerja yang menjadi salah satu janji kampanye calon presiden petahana Joko Widodo.
Fadli menilai kartu itu tidak tepat karena akan menggaji masyarakat yang belum mendapat pekerjaan.
Daripada menggaji pengangguran, ia menilai lebih baik pemerintah memikirkan terlebih dulu nasib para honorer yang sudah mengabdi selama bertahun-tahun, namun tidak mendapatkan kesejahteraan yang layak.
Baca juga: BPN Prabowo Nilai Kartu Pra Kerja Jokowi Tak Bagus, Bikin Ketergantungan
"Menurut saya jangan lah memberikan impian kosong. Coba itu pikirkan dulu yang honorer, yang jumlahnya masih ratusan ribu, yang mereka sudah mengabdi kepada bangsa dan negara tapi tidak mendapatkan honor yang layak. Itu saja dulu dipikirin," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Fadli juga menilai akan lebih baik pemerintah melakukan langkah-langkah untuk menciptakan sebanyak-banyaknya lapangan kerja ketimbang membagi-bagikan kartu.
Sebab, ia menilai masalah yang menyebabkan banyaknya pengangguran saat ini adalah karena sedikitnya ketersediaan lapangan pekerjaan.
"Pikirkan Lapangan pekerjaan yang permanen sehingga masyarakat bisa bekerja. Saya kira masyarakat tidak ingin tidak bekerja kemudian dapat honor. Itu bukan solusi. Solusinya adalah ciptakan lapangan kerja yang mudah. Pikirkan honorer yang sudah bekerja selama puluhan tahun tapi tidak mendapat hak mereka," kata dia.
Fadli pun menilai kartu pra kerja yang ditawarkan Jokowi tak lebih hanya untuk menarik suara masyarakat menjelang pemilu 2019. Ia menilai kehadiran kartu itu sangat politis.
"Ya sangat politis, tapi politisinya agak norak. Tidak canggih," kata Wakil Ketua DPR ini.
Baca juga: TKN Imbangi Kampanye Hitam di Jabar dengan 3 Kartu Baru Jokowi
Calon presiden nomor urut 01 sebelumnya menyebut pemegang kartu pra kerja akan mendapatkan gaji meski belum mendapatkan pekerjaan. Hal itu disampaikan Jokowi saat ngopi bareng milenial di Kendari, Jumat (1/3/2019).
Menurut Jokowi, para pemegang kartu itu mulanya akan mendapatkan pelatihan sesuai keterampilan dan skill yang mereka miliki.
Namun, jika memang setelah pelatihan dilakukan namun pemegang kartu pra kerja tetap belum mendapatkan pekerjaan, maka ia akan mendapat honor dari pemerintah.
"Kalau belum dapat pekerjaan, kartu itu juga akan memberikan kayak honor, kayak gaji. Tapi jumlahnya berapa masih kita rahasiakan. Nanti," kata Jokowi.