Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum PAN Sebut Aksi yang Diikuti Amien Rais Upaya Mendelegitimasi KPU

Kompas.com - 04/03/2019, 11:51 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan mengkritik aksi damai yang diikuti Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), pekan lalu.

Menurut Bara, hal tersebut menggiring persepsi bahwa proses pemilu yang dijalani KPU penuh kecurangan.

"Itu sangat berbahaya bagi proses pemilu yang merupakan proses terpenting dalam demokrasi kita. Jadi, itu semacam memberikan delegitimasi kepada KPU sebagai lembaga yang menyelenggarakan pemilu," ujar Bara di Kompleks Parlemen, Senin (4/2/2019).

Padahal, menurut dia, sudah menjadi kewajiban elite politik untuk mendukung KPU. Menurut Bara, memastikan netralitas KPU tidak sama dengan mendelegitimasinya.

Seharusnya seruan semacam ini baru ditunjukkan setelah pemilu. Jika ada kecurigaan, masyarakat baru bisa mengkritik KPU.

Baca juga: Orasi di Hadapan Massa Aksi Damai, Amien Rais Minta KPU Jujur

"Kalau terus menyebarkan kecurigaan akan independensi KPU, saya pikir itu satu hal yang tidak bertanggung jawab dan sangat berbahaya. Bisa menanamkan sikap apatis di kalangan rakyat terhadap kemampuan KPU untuk menyelenggarakan proses ini secara independen dan fair," katanya.

Adapun pekan lalu massa dari Forum Umat Islam (FUI) melakukan aksi demai di depan kantor KPU. Massa FUI menuntut KPU bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melaksanakan tugas dengan menyelenggarakan pemilu secara bersih dan tidak curang. 

Aksi ini juga dihadiri Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais.

Di hadapan massa, Amien menyampaikan orasinya yang menuntut supaya KPU dan Bawaslu menyelenggarakan pemilu dengan bersih dan tidak disertai dengan tindakan curang.

"Kalau temen KPU Bawaslu bekerja bagus, jujur, tidak curang, kami doakan mereka mendapat barokah, rahmat, hidayah. Akan tetapi, jika sampai curang, kami doakan mereka dilaknat di dunia dan akhirat," seru Amien disambut teriakan massa di depan kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khathath juga menyampaikan orasi.

Baca juga: Perwakilan Massa Aksi Damai FUI Diterima KPU, Salah Satunya Amien Rais

Di hadapan massa, Al Khathath menyebut, aksi digelar dengan semangat jihad konstitusi untuk menjaga NKRI supaya tak diambil pihak asing.

Al Khathath menyebut, hari pemungutan suara 17 April 2019 adalah hari penentuan bagi umat Islam. Ia meminta massa tak salah memilih pemimpin.

"Kami datang semata-mata untuk menjaga agar kemenangan tidak diserobot ke orang. Kami minta Bawaslu, aparat keamanan, dan seluruh peserta pemilu agar membersihkan hatinya mewujudkan pemilu bersih, jurdil, tanpa kecurangan," katanya.

Kompas TV Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menghadiri silaturahim dan konsolidasi nasional Aliansi Pencerah Indonesia bersama eksponen Muhammadiyah se-Indonesia. Prabowo Subianto pun didampingi oleh Amien Rais dan langsung mendapat sambutan dukungan dari para peserta konsolidasi. Dalam pidatonya, Prabowo berbicara mengenai masalah ekonomi bangsa. Ia juga kembali menyinggung soal anggaran bocor dalam pemerintahan yang seharusnya bisa diatasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com