JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam pidato politiknya, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti soal keadilan dan penegakan hukum.
Agus menuturkan, masyarakat saat ini merasa gelisah, sebab penegakan hukum yang terkesan tebang pilih.
"Kita menangkap kegelisahan masyarakat terkait penegakan hukum yang di sana-sini terkesan tebang pilih, tajam ke bawah tumpul ke atas, yang kuat menang, yang lemah kalah," ujar Agus di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019) malam.
Baca juga: AHY Minta Presiden Terpilih Lanjutkan Program Pro Rakyat Miskin di Zaman SBY
Terkait kegelisahan itu, kata Agus, Partai Demokrat merekomendasikan kepada Presiden terpilih untuk menjamin tegaknya nilai-nilai keadilan bagi seluruh warga negara.
Ia menegaskan bahwa penegakan hukum tidak boleh menjadi instrumen politik terhadap mereka yang beroposisi.
"Kita sering mendengar jargon, lawan berdebat adalah kawan dalam berpikir. Oposisi dalam berpolitik adalah koalisi dalam membangun bangsa," kata Agus.
Baca juga: AHY Ungkap Keluhan Masyarakat soal Lemahnya Daya Beli dan Lapangan Kerja
Agus mengatakan, masyarakat tidak boleh ada yang merasa takut untuk berbicara, termasuk dalam menyampaikan kritik dan gagasannya.
Kendati demikian ia menekankan kebebasan berekspresi harus tetap berada dalam koridor hukum, etika dan norma berdemokrasi.
"Yang terpenting, kebebasan berekspresi harus tetap berada di dalam koridor hukum, serta etika dan norma berdemokrasi. Bukan fitnah, hoaks, ujaran kebencian, atau pembunuhan karakter," ucapnya.