Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: 4 Tahun Lalu Kita Impor 3,5 Juta Ton Jagung, Sekarang...

Kompas.com - 01/03/2019, 17:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengapresiasi petani jagung di Indonesia yang mampu meningkatkan produksinya dalam beberapa tahun belakangan sehingga dapat menekan impor.

"Kita patut bersyukur. Empat tahun lalu kita impor jagung 3,5 juta ton. Sekarang ini impor kita kecil sekali. Tahun 2018 kemarin, (impor) 180.000 ton karena sudah dapat disuplai oleh produksi petani jagung," ujar Jokowi saat berdialog dengan para petani jagung di Desa Motilango, Gorontalo, Jumat (1/3/2019), sebagaimana dikutip siaran pers.

Baca juga: Di Gorontalo, Jokowi Lepas Ekspor Jagung

Kehadiran Presiden Jokowi di tengah-tengah petani itu sendiri adalah dalam rangka panen raya jagung.

Catatan Jokowi, Gorontalo memang menjadi salah satu sentra jagung di Indonesia. Produksi jagung di provinsi itu meningkat tajam setiap tahunnya.

Tahun 2016, Jokowi mendapatkan laporan, produksi jagung dari Gorontalo sebesar 692.000 ton. Tahun 2018, jumlah produksinya melonjak menjadi 1,5 juta ton.

Baca juga: 1.392 Hektar Ladang Jagung Siap Sambut Jokowi untuk Panen Raya

Di tengah syukur akan peningkatan produksi jagung itu, Presiden Jokowi menegaskan, tetap harus memperhatikan keseimbangan antara suplai dan permintaan. Oleh sebab itu, apabila terdapat kelebihan produksi, jangan seluruhnya diturunkan di pasar dalam negeri.

"Saya setuju tadi Pak Gubernur menyampaikan bahwa kalau ada kelebihan produksi, jangan semuanya masuk ke pasar di dalam negeri. Tapi juga ada sebagian yang harus kita ekspor," lanjut Jokowi.

Baca juga: Mentan Optimis Kalimantan Jadi Penyuplai Jagung Nasional

Pasalnya, apabila suplai jagung melimpah, sementara permintaan mengalami penurunan, ini juga akan mengakibatkan harga jagung turun. Petani pun akan merasakan kerugian.

"Yang berproduksi itu tidak hanya di Gorontalo. Ada di NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera. Semua menanam jagung. Pemerintah ini mengendalikannya juga tidak mudah," ujar Jokowi.

Untuk jagung yang diekspor, Presiden Jokowi berpesan supaya petani benar-benar menjaga kualitas, meskipun permintaan dari luar negeri masih tinggi. Harga komoditas jagung ekspor pun harus kompetitif.

Kompas TV Jumat pagi Presiden Joko Widodo melakukan panen raya jagung di desa Botuwambato, Gorontalo. Presiden didampingi oleh sejumlah Menteri.Jagung yang dipanen Presiden Joko Widodo merupakan varietas hibrida yang ditanam di lahan seluas lebih dari 5 ribu hektar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com