Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKB Sebut Manuver Prabowo di Jateng Tak Akan Pengaruhi Hasil Pilpres

Kompas.com - 01/03/2019, 12:52 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal menilai, manuver politik yang dilakukan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak akan berpengaruh banyak pada hasil perolehan suara di Pilpres 2019.

Menurut Cucun, dari sisi elektabilitas, hasil yang diperoleh Prabowo-Sandi dengan "menyerang" Jawa Tengah tak akan sebanding dengan hasil yang diperoleh pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jawa Barat.

"Jika dibandingkan Prabowo menyerang Jawa Tengah, dari sisi elektabilitas yang akan diraih oleh prabowo tidak akan sebanding dengan yang dilakukan Jokowi di Jawa Barat. Saya punya keyakinan itu," ujar Cucun saat dihubungi, Jumat (1/3/2019).

Baca juga: Fokus Kampanye di Jawa Tengah, Sandiaga Angkat Isu Swasembada Pangan

Cucun menjelaskan, basis kekuatan massa pendukung PDI-P dan PKB sangat dominan di Jawa Tengah. Belum lagi ditambah massa PPP, Golkar dan Nasdem.

Ia memperkirakan perolehan suara PDI-P dan PKB mencapai 40 persen dari total jumlah pemilih.

Di sisi lain, para pemilih yang memiliki latar belakang warga Nahdlatul Ulama di Jawa Tengah sebagian besar adalah pendukung Jokowi.

Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad SyamsurijalKOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal

"Akan lebih efektif Jokowi menyerang Jawa Barat ketimbang Prabowo menyerang Jawa Tengah. Bagaimanapun juga Jawa Tengah ini kelompok PDI-P dan muslim NU-nya kuat, tetap pasti ke Jokowi," kata Cucun.

Baca juga: Adu Klaim Elektabilitas Jokowi dan Prabowo di Jateng dan Jabar

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bergerilya ke daerah basis pendukung rivalnya, capres nomor urut 01 Joko Widodo.

Selama dua hari pada Februari lalu, Prabowo mengunjungi empat kabupaten di Jawa Tengah, yakni Purbalingga, Banjarnegara, Blora dan Grobogan. Ia didampingi mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo.

Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu juga memberikan pidato kebangsaan di Grand Ballroom Hotel Po, Semarang, Jumat (15/2/2019).

Baca juga: Menurut Timses, Dukungan untuk Prabowo-Sandi di Jawa Tengah Bertambah

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga (BPN) memang fokus untuk memenangkan perolehan suara di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah.

Sebab, jika berkaca pada Pilpres 2014, pasangan Prabowo-Hatta mengalami kekalahan terbesar di Jawa Tengah.

"Saya pikir salah satu strategi yang ditawarkan tim untuk fokus di sini juga (Jawa Tengah), tanpa kami meninggalkan daerah-daerah lain," ujar Edhy, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Baca juga: Jokowi: Kita Ingin Menang Mutlak di Jawa Tengah

Selama berkampanye di Jawa Tengah, Prabowo mengangkat sejumlah isu, antara lain isu korupsi, penghentian impor dan pertanian.

Selain itu Ia juga mengkritik perilaku para elite yang kerap mencuri anggaran. Prabowo menilai perilaku tersebut menjadi penyebab tingginya angka kemiskinan.

Kompas TV Presiden Joko Widodo berencana meningkatkan Kartu Indonesia Pintar sampai ke tingkat perguruan tinggi. Joko Widodo mengatakan rencana perluasan tersebut diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu di seluruh Indonesia agar mengenyam pendidikan hingga masa perguruan tinggi.<br /> <br /> Jokowi menyebut anggaran perluasan KIP kuliah akan diperluas dengan jumlah besar. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat ditemui awak media seusai menghadari peresmian PLTU di Cilacap, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com