JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal menilai, manuver politik yang dilakukan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak akan berpengaruh banyak pada hasil perolehan suara di Pilpres 2019.
Menurut Cucun, dari sisi elektabilitas, hasil yang diperoleh Prabowo-Sandi dengan "menyerang" Jawa Tengah tak akan sebanding dengan hasil yang diperoleh pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jawa Barat.
"Jika dibandingkan Prabowo menyerang Jawa Tengah, dari sisi elektabilitas yang akan diraih oleh prabowo tidak akan sebanding dengan yang dilakukan Jokowi di Jawa Barat. Saya punya keyakinan itu," ujar Cucun saat dihubungi, Jumat (1/3/2019).
Baca juga: Fokus Kampanye di Jawa Tengah, Sandiaga Angkat Isu Swasembada Pangan
Cucun menjelaskan, basis kekuatan massa pendukung PDI-P dan PKB sangat dominan di Jawa Tengah. Belum lagi ditambah massa PPP, Golkar dan Nasdem.
Ia memperkirakan perolehan suara PDI-P dan PKB mencapai 40 persen dari total jumlah pemilih.
Di sisi lain, para pemilih yang memiliki latar belakang warga Nahdlatul Ulama di Jawa Tengah sebagian besar adalah pendukung Jokowi.
"Akan lebih efektif Jokowi menyerang Jawa Barat ketimbang Prabowo menyerang Jawa Tengah. Bagaimanapun juga Jawa Tengah ini kelompok PDI-P dan muslim NU-nya kuat, tetap pasti ke Jokowi," kata Cucun.
Baca juga: Adu Klaim Elektabilitas Jokowi dan Prabowo di Jateng dan Jabar
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bergerilya ke daerah basis pendukung rivalnya, capres nomor urut 01 Joko Widodo.
Selama dua hari pada Februari lalu, Prabowo mengunjungi empat kabupaten di Jawa Tengah, yakni Purbalingga, Banjarnegara, Blora dan Grobogan. Ia didampingi mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo.
Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu juga memberikan pidato kebangsaan di Grand Ballroom Hotel Po, Semarang, Jumat (15/2/2019).
Baca juga: Menurut Timses, Dukungan untuk Prabowo-Sandi di Jawa Tengah Bertambah
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga (BPN) memang fokus untuk memenangkan perolehan suara di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah.
Sebab, jika berkaca pada Pilpres 2014, pasangan Prabowo-Hatta mengalami kekalahan terbesar di Jawa Tengah.
"Saya pikir salah satu strategi yang ditawarkan tim untuk fokus di sini juga (Jawa Tengah), tanpa kami meninggalkan daerah-daerah lain," ujar Edhy, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Baca juga: Jokowi: Kita Ingin Menang Mutlak di Jawa Tengah
Selama berkampanye di Jawa Tengah, Prabowo mengangkat sejumlah isu, antara lain isu korupsi, penghentian impor dan pertanian.
Selain itu Ia juga mengkritik perilaku para elite yang kerap mencuri anggaran. Prabowo menilai perilaku tersebut menjadi penyebab tingginya angka kemiskinan.