Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadapan Ungkap Dugaan Lucas Tak Jamin Dukungan Hakim karena Takut KPK

Kompas.com - 28/02/2019, 19:45 WIB
Abba Gabrillin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutar rekaman sadapan dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (28/2/2019). Rekaman itu diduga berisi suara terdakwa Lucas dan mantan petinggi Lippo Group, Eddy Sindoro.

Percakapan dalam rekaman itu membicarakan banyak hal. Salah satunya, dugaan Eddy Sindoro yang ingin mengajukan gugatan praperadilan terhadap KPK, atas penetapan dirinya sebagai tersangka.

Berikut petikan transkrip rekaman yang diduga suara Lucas dan Eddy Sindoro:

Male (Eddy Sindoro): Saya masih berharap prapid bisa tadinya. Ndak bisa ya? Mutlak gak bisa ya?

Lucas: Enggak ada yang berani. Sekarang ini ya, enggak ada yang berani.

Eddy Sindoro: Kal..kalo ini ngomong, (suara tidak jelas), sekarang ini artinya masih ada harapan bulan depan, dua bulan lagi, tiga bulan lagi ada?

Lucas: Hemm..dengan kepemimpinan KPK saat ini gak ada yang berani.

Dalam percakapan di menit-menit selanjutnya, Lucas dan Eddy diduga membicarakan mengenai komitmen hakim untuk memenangkan praperadilan. Namun, Lucas diduga mengulangi kata-katanya bahwa hakim tidak berani.

Berikut petikan percakapan selanjutnya:

Eddy Sindoro: Iya, jadi selama ini bak... ngobrol dengan Palita dan (suara tidak jelas), itu enggak dapet komitmen dari mereka tuk dukung gak ada ya?

Lucas: Enggak ada

Eddy Sindoro: Di prapid?

Lucas: Oh bukan mereka yang menentukan. Mereka sih...mereka tidak mengatakan ya dan tidak. Tapi kan dari pihak hakim ndak ada yang berani Pak itu.

Eddy Sindoro: Iya, maksudnya seandainya kan mereka enggak tahu pihak hakim mau atau enggak mau. Kan waktu itu you bilang, ya kan de...minta keberpihakan komitmen dari mereka untuk mendukung kan?

Lucas: Ya mereka sih e...tidak mengatakan tidak mendukung ya. Dia mengatakan mendukung aja gitu. Tapi ini kan ada level jaksa, Pak Eddy. Pak Eddy, peperangan kita itu ada di level jaksa. Pak, ini soal prapid.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com