Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Luncurkan Buku Fikih dengan Huruf Braille

Kompas.com - 28/02/2019, 17:00 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Islam menerbitkan buku Fikih Ibadah dengan huruh Braille pada 27 Februari 2019.

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag, Mastuki mengatakan, buku tersebut ditujukan bagi penyandang disabilitas netra di Indonesia.

"Untuk buku fiqh ini pertama kali. Sebelumnya Kemenag mencetak Al-Qur'an huruf Braille sejak tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Kemenag," kata Mastuki kepada Kompas.com, Kamis (28/2/2019).

Mastuki menjelaskan, buku berisi dasar-dasar hukum Islam ini dicetak dalam jumlah terbatas dan belum dipasarkan secara umum.

Oleh karena itu, mereka yang berminat untuk mempelajarinya dapat mengakses salah satunya melalui Bimas Islam Kemenag.

"Selain di Bimas Islam Kemenag, buku itu dapat diperoleh melalui Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI)," ujar Mastuki.

Isi Buku

Direktur Urais Binsyar Agus Salim menjelaskan, buku terdiri dari empat bab pembahasan. Di dalamnya, terdapat beberapa pengetahuan tentang wudhu, tayammum, tata cara shalat, bacaan shalat, fikih puasa, zakat, haji, dan umrah.

"Buku Braille yang berisi tentang praktik ubudiyah fiqhiyyah ini, diterbitkan Ditjen Bimas Islam sebagai wujud kehadiran negara dalam upaya memenuhi hak pengetahuan keagamaan masyarakat, khususnya bagi penyandang disabilitas netra yang jumlahnya di Indonesia saat ini tidaklah sedikit," kata Agus.

Sebelum diterjemahkan ke dalam huruf Braille, buku terlebih dulu disusun tim pakar Kepustakaan Islam Kemenag bekerja sama dengan ahli fikih disabilitas ormas Islam, akademisi, dan para penyandang disabilitas netra.

Agus mengatakan, Kemenag akan terus melakukan inovasi terkait produk-produk pustaka Islam, seperti mengeluarkan produk dalam bentuk audio visual atau media lainnya.

Sementara itu, Mastuki menyebutkan, jika permintaan atas buku berisi pengetahuan tentang Islam ini tinggi, maka tidak menutup kemungkinan buku akan dipasarkan secara luas.

"Jika memang kebutuhan masyarakat besar, kami akan jajaki kemungkinannya kerja sama dengan penerbit atau hak ciptanya kami, ITMI bisa mencetak sendiri dan dipasarkan," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Nasional
Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Nasional
Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Nasional
Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Nasional
Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com