JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menghadiri dialog dengan para pendukungnya dari alumni SMP 12 Jakarta. Dialog dilakukan di Rumah Djoeang Prabowo-Sandiaga di Jalan Wijaya I, Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Sandiaga yang juga merupakan lulusan SMP 12 mengatakan, rekan-rekannya semula hendak melakukan deklarasi dukungan. Namun ia meminta hal itu tidak dilakukan karena khawatir akan memecah belah.
Baca juga: Persiapan Debat Ketiga, Sandiaga Minta Masukan dari Sri Edi Swasono dan Meutia Hatta
"Teman-teman bilang mau deklarasi, deklarasi. Saya bilang kalau deklarasi sudah sering. Jangan kita memecah belah. Pilihan boleh berbeda. Persaudaraan nomor satu, kalau pilpres nomor 2, setuju?" ujar Sandi.
"Mungkin alumni SMP 12 ada yang mendukung calon lain tidak apa-apa, yang penting kita tidak terpecah belah," tambah dia.
Oleh karena itu, acara yang semula diniatkan untuk deklarasi dukungan diubah menjadi dialog pendidikan. Sandiaga sempat menyoroti soal gaji guru honorer yang masih minim.
Baca juga: Debat Pilpres soal Pendidikan, Sandiaga Akan Minta Masukan Anies Baswedan
"Bagaimana guru honorer bisa meningkatkan kompetensi tapi gajinya minim. Ada yang kurang dari 100rb gajinya per bulan. Ini yang jadi masukan kepada kita," kata Sandiaga.
Dalam acara tersebut, panitia acara menyerahkan sejumlah uang hasil sumbangan SMP 12 untuk membantu Prabowo-Sandiaga berkampanye. Diadakan juga lelang baju yang dibubuhi tandatangan Sandiaga.
Para alumni tampak antusias berdialog hingga berfoto dengan mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.