JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membentuk Laskar Pencegahan dan Pengawasan Kecurangan Pemilu 2019. Laskar ini terdiri dari relawan-relawan Prabowo-Sandiaga dan kader-kader partai pendukung.
Ketua Seknas Prabowo-Sandiaga, M Taufik mengatakan, laskar ini untuk mencegah dan mengawasi kecurangan di tempat pemungutan suara (TPS).
"Laskar ini untuk mengawasi seluruh TPS, berkaitan dengan hal-hal tersebut. Banyak cara yang saya kira sekarang diduga bisa terjadi kecurangan," kata Taufik di Seknas Prabowo-Sandiaga, Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Baca juga: Sejumlah Syarat Jadi Kendala Bawaslu dalam Rekrutmen Pengawas TPS
Menurut M Taufik, mereka akan dilatih untuk memahami berbagai bentuk kecurangan dalam Pemilu. Ia ingin anggota laskar bisa mengawal pelaksanaan Pemilu secara ketat.
"Pengawalan yang dlakukan secara ketat ke semua TPS, bila ditemukan (kecurangan) itu laporkan, dia (pelaku kecurangan) bisa ditangkap (aparat yang berwenang)," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Seknas Prabowo-Sandiaga George Edwin menjelaskan, pelatihan pertama akan dilakukan di wilayah Jakarta. Kemudian akan berlanjut ke Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca juga: KPU Buka Opsi Pembuatan TPS Baru Khusus Pemilih Tambahan
"Jakarta sebagai pembukaan rangkaian pelatihan ini, kemudian itu secara maraton akan diadakan di Jawa Barat itu di Bandung, Tasikmalaya, Bogor, juga di Karawang dan Cirebon. Kemudian ke Jawa Tengah kita mengadakan di Semarang, Solo, dan di Pekalongan," kata George.
Di Jawa Timur, pelatihan digelar di Madiun, Malang dan Jember. Sementara di wilayah Banten, akan digelar di Cilegon dan Tangerang. Setelah itu, kata George, pelatihan akan dikembangkan di provinsi lainnya.
"Jadi itu provinsi tahap pertama kita adakan pelatihan pengawas kecurangan pemilu," ungkapnya.
Baca juga: Hindari Kecurangan Pemilu, 1.652 E-KTP Rusak Dimusnahkan di Mamasa
George berharap keberadaan laskar ini bisa mendukung Pemilu 2019 yang tertib, jujur dengan hasil yang adil.
"Ini upaya kita agar pemilu ini dilaksanakan sebaiknya dengan jujur dan adil, kita ingin memperbaiki apa yang terindikasi tidak benar, kalau ada (kecurangan) kita siap mengantisipasi," ujarnya.