Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Dilaporkan ke Bawaslu karena Minta Kades Teriak "Jokowi"

Kompas.com - 26/02/2019, 17:58 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atas tuduhan keberpihakan pada capres tertentu.

Pelapor adalah sekelompok pengacara yang menamakan diri sebagai Advokat Nusantara. Mereka menuding Tjahjo tidak netral sebagai pejabat negara dan berpihak pada capres petahana, Joko Widodo.

Tjahjo juga dituding melakukan tindakan yang menguntungkan capres nomor urut 01 itu dalam acara Arahan Dana Desa, Rabu (20/2/2019). Acara itu dihadiri ribuan kepala desa dan Badan Pengawas Pembangunan.

Baca juga: Mendagri Sebut Wali Kota Semarang Sudah Minta Maaf Terkait Pernyataan soal Tol

Menurut pelapor, dalam acara tersebut Tjahjo mengajak audiens untuk menyerukan 'Pak Jokowi' setelah Mendagri berkata 'dana desa'.

"Kalau saya bilang dana desa, jawab Pak Jokowi," kata Juru Bicara Advokat Nusantara, Dahlan Pido, menirukan ucapan Tjahjo, di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2019).

"Para peserta ingat ya, anggaran dana desa itu karena ada Presiden Pak Jokowi itu. Itu yang dinyatakan oleh Pak Tjahjo Kumolo dalam acara tersebut," sambungnya.

Menurut pelapor, meskipun dana desa yang dimaksud Tjahjo merupakan program Jokowi sebagai presiden, Tjahjo tetap dapat dianggap menguntungkan Jokowi.

Baca juga: BPN Prabowo: Kalau Ada Klaim Dana Desa dari Pak Jokowi Itu Hoaks

Pelapor menduga, yang bersangkutan melanggar Pasal 282 dan 283 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Aturan itu menyebutkan bahwa pejabat negara tidak boleh memihak salah satu paslon dan merugikan maupun menguntungkan salah satu paslon.

"Di sini (Tjahjo) menguntungkan pihak 01 tapi merugikan 02," ujar Dahlan.

Dalam aduannya, pelapor membawa alat bukti berupa berita media online mengenai tindakan Tjahjo.

Kompas TV Presiden Joko Widodo mempersilakan pihak-pihak yang meragukan data soal panjang jalan desa yang sudah dibangun pemerintah untuk mengukur langsung di lapangan. Sementara kubu BPN Prabowo-Sandi menilai klaim Jokowi soal jalan desa seolah melupakan prestasi presiden-presiden sebelumnya. Mengapa kubu Prabowo-Sandi meragukan klaim Jokowi soal pembangunan jalan desa? Dan apa janji dan program dari masing-masing kubu untuk memastikan dana desa tepat sasaran? Kita bahas bersama Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade. Kemudian ada anggota tim penugasan khusus TKN Jokowi-Maruf, Nusyirwan Soejono serta pengamat kebijakan publik Agus Pambagio.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com